Page 89 - MANHAJ MEMAHAMI SUNNAH
P. 89
menjiplak. Jika seseorang melakukan satu aktivitas baru
yang biasa disebut muhdats tanpa ada yang diikuti atau
tanpa melihat contoh sebelumnya maka disebut bid’ah.
Rasul telah menegaskan ةعدب ةثدحم لك (setiap yang baru,
dibuat baru atau ditemukan baru adalah bid’ah). Menurut
tinjauan kebahasaan, semua ketetapan ulama terdahulu
yang muncul dari pemikiran mereka dapat dimasukan ke
dalam kategori bid’ah. Jika kita mengikuti mereka dengan
memperhatikan berbagai hal, maka praktik mengkuti itu
dapat dikatakan ittiba’, dan jika meniru mereka tanpa
memperhatikan alasannya maka termasuk taqlid.
San : Rasulullah bersabda ةللاض ةعدب لك setiap bid’ah itu
dhalalah, apakah para ulama dengan kreasi dan gagasan
mereka mengalami kesesatan?
ةل
Pen : Ketika setiap lafazh لاض dhalalah kita artikan sesat masuk
neraka maka lafazh ini sangat mengerikan, karena tiada
seorang pun yang tidak mengalami dhalalah. Jika tiada
makna lain bagi lafazh ini, maka siapakah yang
menempati surga? Sungguh lafazh dhlalalh tidak selalu
berarti sesat. Allah berfirman ىدهف لااض كدجوو Dia (Allah)
mendapatimu (Muhammad) dalam keadaan dhalalah
maka Dia memberi hidayah. Dhalalah yang disematkan
kepada Rasulullah dalam surah Al-Dhuha sama sekali
tidak dapat diartikan sesat. Beliau tidak pernah terbawa
oleh kesesatan jahiliyah.
San : adakah contoh lain dari lafazh dhalalah yang tidak
bermakna sesat?
82

