Page 14 - Tadabbur Surat Adh Dhuha
P. 14

Indonesia  dan  seterusnya.  Semua  pernyataan  ini  tentu  tidak  akan

           diterima akal sehat.

               Perlu untuk selalu diperhatikan bahwa tiada shalat tanpa Al-Quran,

           karena shalat dan Al-Quran adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.
           Seorang hamba yang membaca Al-Quran dalam shalat dengan baik dan

           berkualitas akan mendapat peluang untuk meraih nikmatnya khusyu’.
           Khusyu’ adalah pertemuan takut dan harap. Takut terputus hubungan

           dengan  yang  dicinta  serta  harap  untuk  tetap  bersama  yang  dicinta.
           Takut gagal meraih cinta dan harap untuk hidup bersama yang dicinta.


               Pada  saat  shalat,  setiap  hamba  dapat  menikmati  dialog  dengan
           sumber  cinta.  Bagaimana  tidak?  Dialog  ini  meningkatkan  rasa  rindu
           untuk bertemu dengan sumber keindahan, sumber kesayangan, sumber

           kemuliaan, sumber segala sumber yang diharap semua insan, Dia-lah

           Allah  Yang  Mahamulia.  Alangkah  indahnya  jika  pertemuan  dengan
           sumber  cinta  Yang  Mahakuasa  berlangsung  bersama  kekasih-Nya

           Rasulullah ﷺ. Begitulah kehidupan para sahabat saat shalat berjamaah
           dengan Rasulullah ﷺ sebagai imam.

               Orang yang cinta Rasulullah dengan benar pasti akan menjadikan

           cintanya  sebagai  jalan  untuk  bertemu  Allah  Swt.  Orang  yang  rindu

           bertemu Allah pasti akan meletakkan Al-Quran pada qalbunya, akalnya
           dan  seluruh  anggota  jasadnya.  Integrasi  keyakinan,  pemikiran  dan

           perasaan  selalu  melekat  pada  saat  berinteraksi  dengan  Al-Quran.
           Karena itu membaca Al Quran adalah kesibukan utama di atas kesibukan

                                          11
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19