Page 88 - Tadabbur Surat Adh Dhuha
P. 88
يِف ٍةَللاَض ُ لُكَو ،ٌةَللاَض ٍةَعْدِب ُ لُكَو ٌةَعْدِب ٍةَثَدْحُم ُ لُكَو ،اَهُتاَثَدْحُم
َرَكَذ اَذِإ َناَكَو ،»ِنْيَتاَهَك ُةَعاَ سلاَو اَنَأ ُتْثِعُب« :ُلوُقَي َ مُث ،»ِراَ نلا
ٍشْيَج ُريِذَن ُهَ نَأَك ُهُبَضَغ َ دَتْش اَو ،ُهُتْوَص لاَعَو ،ُهاَتَنْجَو ْتَ رَمْحا َةَعاَ سلا
َكَرَت ْنَمَو ،ِهِلْهَلأَف ً لااَم َكَرَت ْنَم« :َلاَق َ مُث ،ْمُكاَ سَم ْمُكَحَ بَص :ُلوُقَي
3 / يئاسنلا ننس ( »َنيِنِمْؤُمْلاِب ىَلْوَأ اَنَأَو ،َ يَلَع ْوَأ َ يَلِإَف اًعاَيَض ْوَأ اًنْيَد
) 188
Dari Jabir bin Abdullah berkata: "Apabila Rasulullah ﷺ berkhotbah,
maka beliau memuji dan menyanjung Allah dengan hal-hal yang
menjadi hak-Nya, kemudian bersabda, 'Barang siapa telah diberi
petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya.
Barang siapa telah disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa
memberikan petunjuk kepadanya. Sebenar-benar perkataan
adalah kitabullah (Al-Qur'an), sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Muhammad ﷺ , dan sejelek jelek perkara adalah hal-hal
yang baru, setiap hal yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah
adalah sesat, dan setiap kesesatan di dalam neraka.' Kemudian
beliau bersabda lagi, 'Ketika aku diutus, jarak antara aku dan hari
kiamat seperti jarak dua jari ini.' Bila beliau menyebutkan hari
kiamat maka kedua pipinya memerah, suaranya meninggi, dan
amarahnya bertambah, seolah-olah beliau memperingatkan
pasukan. Beliau bersabda, 'Hati-hati pada pagi kalian dan sorenya.'
Barang siapa meninggalkan harta, maka itu buat keluarganya dan
barang siapa meninggalkan utang atau sesuatu yang hilang maka
itu tanggunganku. Aku adalah wali bagi orang-orang yang
beriman.'" (HR. Nasa'i)
Kedua hadits inilah yang paling sering dijadikan dalil dalam
pembahasan bid’ah terutama saat membahas masalah shalat dan
85

