Page 39 - MAJALAH 171
P. 39

PR OFIL





            Filosofi saya pada waktu itu      pilihannya di Akabri. “Masuk       Ia lalu mengutarakan bahwa
            Anggota DPR tidak boleh kaya,     Akabri itu kan gratis, nggak pakai   semula ia sama sekali tidak
            karena tidak bisa merasakan       duit. Asalkan tesnya lulus maka   menginginkan profesi sebagai
            jeritan hati rakyat,” ujarnya.    langsung diterima dan langsung   tentara. Menurutnya, jika melihat
            Terasa makna ucapan saya dengan   dinas,” dalihnya.                dari penampilan yang mengenakan
            berseloroh tersebut didengar Allah   Bukan tanpa kesulitan, Guntur   seragam dan memanggul senjata,
            SWT yang mengantarkan saya        baru benar-benar dapat masuk     tentara itu memang gagah dan
            dipercaya rakyat untuk menjadi    Akabri pada tes. Tes pertama ia   merupakan profesi yang cukup
            wakilnya sampai dengan periode    gagal, tes kedua dan ketiga ia   membanggakan. Tetapi, kalau
            ke IV melalui Partai Demokrat.    gagal di tes akhir. Angkatan Darat   melihat realitas kehidupan dengan
                                              pada akhirnya menjadi tempatnya   berbagai aturan yang diterapkan,
            MASUK AKABRI                      berjuang untuk mengubah jalan    Guntur sangat menolak aturan
            Selepas sekolah menengah atas     hidup karena lulus duluan, padahal   yang kaku dan dipaksakan
            jurusan ilmu pasti di tahun       di lubuk hati terdalamnya Guntur   tersebut.
            1966, Guntur mulai mengalami      lebih suka diterima  di Angkatan   “Masuk Akabri itu bangun harus
            kebimbangan. Dihadapkan           Laut.                            jam sekian, tidur jam sekian,
            pada pilihan sulit dimana tidak    “Tapi ya itulah jalan hidup.    makan jam sekian. Semuanya
            memiliki alternatif hidup karena   Saya dipaksa oleh situasi dan   didikte dari A sampai Z. Terus ada
            tidak memiliki biaya untuk        kondisi yang ada, untuk memilih   salah sedikit langsung dimarahi
            melanjutkan kuliah, pada saat     suatu pilihan yang memang harus   dan diberi hukuman. Memang
            tersebut lulusan ilmu pasti harus   dipilih, karena tidak ada pilihan   harus kayak gitu pendidikan di
            melanjut ke perguruan tinggi.     lain. Dan, pilihan yang terpaksa   militer. Hal-hal seperti inilah yang
              Satu-satunya sekolah yang       saya ambil, kalau mau jujur atau   pada masa awal di Akabri sempat
            paling memungkinkan dimasuki      mengikuti kata hati, bukanlah    menggelayut di pikiran saya,”
            oleh Guntur adalah pendidikan     pilihan yang saya sukai namun    ucap Guntur.
            Akabri di Magelang karena         demi menjemput masa depan yang     Namun, sebagaimana makna
            menurutnya akademi lain pasti     lebih baik, maka pilihan itu harus   banyak pepatah, dari tak suka
            lebih menampung karyawan          saya jalani dengan perhitungan   menjadi candu, yang tadinya
            sendiri sehingga ia mematangkan   dan konsekuensi,” imbuhnya.      benci malah menjadi cinta dan



































            Guntur Sasono bercocok tanam bersama masyarakat Kelompok Tani di Nganjuk, Jawa Timur. Foto:Doc/Jk


                                                                        TH. 2019      EDISI 171      PARLEMENTARIA        39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44