Page 79 - MAJALAH 131
P. 79
poin-poin sama dulu. “Sebab kalau tanpa ini, nggak jalan, RUU Argumen pasti banyak dan akan ada pro-korntra termasuk
nggak akan selesai,” tukas dia. di masyarakat. Tapi anggota DPR khusunya Pansus ini diberi
Mengungkapkan pengalamannya di Komisi I, lanjut Tifatul, amanat untuk mengayomi dan mengurus masyarakat. Kalau
pembahasan suatu RUU lama, di ulur-ulur sehingga tidak se- ada nawaitu menyelesaikan RUU ini akan cepat, tapi kalau
lesai. Itu terjadi karena nawaitu dan kalimatun sawanya ti- n ggak ada akan panjang. Jangan sampai seperti kata orang
dak ketemu. “Jadi susun poin-poin dari kita (Pansus) dan dari Melayu menarik kambing ke air- susah. Kalau kesamaan sikap
pemerintah lalu dibahas bersama, akan cepat selesai,” ia me- dan poin-poin dibahas bersama maka akan sampai pada titik
nambahkan. temu.
Tanpa kedua hal itu, kata Tifatul, maka ada istilah semalam Suasana rapat bertambah ceria karena mantan Presiden
bisa nangis Bombay, tidak akan ketemu. “Itu dulu yang mana PKS ini membuka dan menutup sesi pertanyaan dengan pan-
mau kita atur, bagian mana poin-poin pokoknya. Soal dengar tun.
pendapat siapa saja masuk, oke saja. Nggak masalah, namanya “Anak burung berdasi coklat, biar mendung tetap sema ngat”.
saja masukan. Kalau tokoh agama pasti semua nolak, tapi kalau “Neneknya sofyan mengunyah sirih, cukup sekian dan teri-
pengusaha hotel nggak mau pasti itu,” ujarnya. ma kasih”. (MP) FOTO: IWAN ARMANIAS/PARLE/IW
EDISI 131 TH. XLV, 2015 79