Page 67 - MAJALAH 157
P. 67

Reses, Irgan Gelar


               Sosialisasi Keamanan Panganan




                Keanekaragaman hayati Indonesia banyak dijadikan bahan untuk membuat obat
               tradisional oleh separuh orang indonesia. Berdasarkan hasil riset Kesehatan Dasar
             (Riskesdas) 2010, sebanyak 49,53 persen penduduk Indonesia berusia 45 tahun ke atas
               mengkonsumsi jamu, lima persen mengkonsumsi jamu tiap hari sementara sisanya
                                            mengkonsumsi jamu sesekali.


                   amun, dalam penggunaan     dan makanan ini sangat penting    IX DPR RI akan memperkuat BPOM,
                   obat tradisional tersebut,   sekali. maka dari itu melalui seminar   dengan mengusulkan RUU Waspom
             Nterkadang konsumen              ini saya berharap masyarakt       (Rancangan Undang Undang
             cenderung menganggap obat        mengetahui dan mengawasi obat     Pengawasan Obat dan Makanan).
             tradisional (herbal) aman, padahal   yang kita konsumsi,” tegasnya.   “Kita mau BPOM kuat dan punya
             belum adanya standardisasi membuat   Dalam kesempaatn itu, poltisi   kaki sampai di kabupaten/kota
             kualitas dan keampuhan obat      F-PPP juga turut meminta peserta   se Indonesia. karena BPOM ujung
             berbeda-beda pada setiap pasien.  bersedia menjadi Satgas (satuan   tombak dalam menjaga anak-anak
                Mengingat pentingnya pangan   tugas) BPOM sebagai ujung tombak   dan kita semua dari produk dan
             sehat, saat reses beberapa waktu   masyarakat untuk menjaga keluarga   bahan berbahaya,” pungkasnya
             lalu bertepatan di GOR Poris Kota   dan lingkungannya dari produk dan   Turut hadir dalam acara sosialisasi
             Tangerang, Anggota Komisi IX     bahan berbahaya. “Masyarakat harus   keamanan pangan, anggota DPRD
             DPR Irgan Chairul Mahfiz bersama   terlibat dalam pengawasan obat yang   Provinsi Banten Iskandar Zulkarnain,
             Badan POM Banten melakukan       beredar di masyarakat. Perlu bantuan   anggota DPRD Kota Tangerang
             pemberdayaan masyarakat melalui   pengawasan masyarakat,” ucapnya.   Rochayati serta pihak BPOM
             kegiatan Komunikasi Informasi dan   Dia juga menekankan, Komisi    Tangerang.   RNM
             Edukasi (KEI) Obat dan Makanan
             untuk mencegak penggunaan Obat
             Tradisional (OT) atau jamu yang
             mengandung bahan kimia.
                “Saya ingin agar masyarakat
             mengetahui obat yang dikonsumsi
             ilegal atau tidak. Untuk itu kami hadir
             memberikan keterangan, edukasi,
             informasi masyarakat, bagaimana
             obat tradisional yang dapat diminum
             untuk melindungi kesehatan
             masyarakat,” jelasnya.
                Dihadapan lima ratus peserta,
             politisi F-PPP itu mengatakan, sebagai
             anggota legislatif, pihaknya memiliki
             fungsi mengawasi obat-obatan,
             bahan makanan, kosmetik dan
             sebagainya. Hal itu agar masyarakat                                                             FOTO : DOKPRI/IW
             tidak jadi korban produk berbahaya
             atau palsu.
                                              Anggota Dpr ri irgan Chairul Mahfiz saat mensosialisasikan KEi di Gor poris Kota
                “Pengawasan beredarnya obat   Tangerang

                                                                               157 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 67
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72