Page 10 - MAJALAH 89
P. 10

naan Prolegnas Prioritas Tahun 2011.
               Program  Legislasi  Nasional  RUU
            Prioritas  tahun  2011  ditetapkan  70
            RUU  dan  21  RUU  luncuran  pemba-
            hasan dari Tahun 2010. Dari 70 RUU
            yang ditetapkan dalam Prolegnas Pri-
            oritas Tahun 2011 disepakati 37 RUU
            diinisiasi oleh DPR dan 33 RUU diini-
            siasi Pemerintah.
               Dari  37  RUU  yang  diinisiasi  DPR,
            dan  33  RUU  yang  diinisiasi  Peme-
            rintah,  perkembangan  pelaksanaan-
            nya  hingga  saat  ini  adalah  sebanyak
            16  RUU  dalam  tahap  Pembicaraan
            Tingkat I dan akan dilanjutkan pem-
            bahasannya pada tahun 2012, 3 (tiga)
            RUU sudah disetujui sebagai RUU usul
            DPR dan menunggu surpres, 1 (satu)
            RUU  dalam  tahap  harmonisasi,  50
            RUU yang masih dalam tahap penyu-
            sunan  (dengan  rincian  24  RUU  dari
            DPR dan 26 RUU dari Pemerintah).                Pengesahan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2012 yang  di warnai hujan interupsi
               Dari  21  RUU  yang  diluncurkan
            pembahasannya  dari  tahun  2010  ke
            tahun  2011  terdapat  18  RUU  yang
            telah menjadi Undang-Undang dan 3
            (tiga) RUU yang sedang dalam tahap
            Pembicaraan Tingkat I.
               Mulyono  menambahkan,  melihat
            data di atas menggambarkan bahwa
            realisasi  program  legislasi  nasional
            prioritas  tahun  2011  masih  belum
            berbanding lurus dengan target jum-
            lah  RUU  yang  direncanakan  untuk
            diselesaikan.
               Hal  ini,  katanya,  tidak  lepas  dari
            kendala yang dihadapi oleh DPR dan
            Pemerintah,  yaitu  antara  lain  tingkat
            penyelesaian  penyusunan  RUU  yang
            berjalan  sangat  lambat  baik  di  DPR
            maupun di Pemerintah.
               Ketaatan  terhadap  pemenuhan
            jadwal legislasi menurut Mulyono juga
            masih  kurang,  sehingga  menyulitkan   RUU.                         Nasional    (Prolegnas)  Rancangan
            tercapainya  kuorum  dan  pada  ak-  Baleg,  kata  Mulyono,  menyadari   Undang-Undang  (RUU)  Prioritas  Ta-
            hirnya menunda pembahasan.        beban legislasi yang diambil oleh DPR   hun  2012  berjalan  dengan  diwarnai
               Kendala  lainnya  yang  tak  kalah   dan  Pemerintah  pada  tahun  2012   hujan  interupsi.  Protes  dipicu  oleh
            pentingnya adalah terdapat sejumlah   sangat  berat.  “Kami  optimis  dengan   keberadaan dua RUU yang dianggap
            RUU  yang  tertunda  pembahasannya   dukungan semua pihak kinerja legis-  kontroversial  karena  Komisi  terkait
            (deadlock)  karena  adanya  ketidak-  lasi DPR dapat mencapai target yang   tidak  merasa  mengusulkan  sebelum
            sepahaman/ketidaksepakatan  antara   diharapkan.                     akhirnya didrop dari daftar prolegnas.
            Pemerintah dengan DPR atau adanya                                    Dua RUU tersebut adalah perubahan
            ketidaksepakatan  antar  kementeri-   Diwarnai Interupsi             UU  Nomor  13  Tahun  2003  tentang
            an/LNK  yang  ditugaskan  membahas   Pengesahan  Program  Legislasi   Ketenagakerjaan serta UU Nomor 18





                                                                                                               1
                                                                                                                1
  10                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 89 TH. XLII, 2011 | 11
                                                                                        ARIA |
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                              |
  10 | PARLEMENTARIA |  Edisi 89 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 89 TH. XLII, 2011 |
                                                                              P
                                                                                                             1

                                                                               ARLEMENT
                                                                                             Edisi 89
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15