Page 76 - MAJALAH 136
P. 76
PARLEMEN DUNIA
Perempuan Dalam Politik Rwanda persen posisi pada lembaga-lembaga Dampak dari Representasi Perempuan
Secara demografis, perempuan pembentuk kebijakan” di Parlemen
di Rwanda tetap menjadi mayoritas, Pada Pemilu 2003, perempuan Sampai saat ini memang belum ada
lebih dari 50% total populasi. Dengan Rwanda tidak hanya mendapatkan studi yang secara persis mengukur
demikian, kontribusi perempuan secara 30% keterwakilan perempuan di dampak jumlah anggota perempuan
ekonomi pun lebih signifikan dibanding Parlemen, tetapi bergerak melebihi di parlemen dengan ting kat
penduduk laki-laki. Komposisi tersebut angka tersebut hingga 48,8%, hampir kesejahteraan masyarakat Rwanda.
tidak lantas menjadi pembenaran untuk mencapai separuh dari total kursi dari Namun dalam konteks tersebut, para
peningkatan keterwakilan perempuan Parlemen. Jumlah tersebut menjadikan scholars berpendapat bahwa ada
di Rwanda. Pada tahun 2003, sembilan Rwanda sebagai negara dengan manfaat jumlah representasi yang
tahun setelah peristiwa genosida, persentase keterwakilan perempuan besar dapat dilihat dari dua aspek
Rwanda membentuk konstitusi baru. tertinggi di dunia, melewati negara- yakni sebagai politik simbolis dan
Dalam konstitusi tersebut dijelaskan negara Skandinavia seperti Norwegia, politik substantive.
bahwa, keterwakilan perempuan adalah dan Swedia. Selain dari faktor Konstitusi Secara formal Rwanda telah
prinsip dasar dan komitmen negara. 2003, sistem pemilu yang dipakai oleh berhasil menempatkan perempuan-
Powley (2007) menjelaskan dengan Rwanda turut mempengaruhi jumlah perempuan mereka pada sektor publik
mengutip Konstitusi 2003 sebagai: keterwakilan perempuan di Parlemen. yang selama ini didominasi oleh kaum
“Rwanda adalah negara berdasar Rwanda menggunakan sistem pemilu laki-laki, seperti tujuh dari 14 hakim
hukum, dengan pemerintahan demo- proporsional, dengan mekanisme di Mahkamah Agung Rwanda adalah
kratis yang pluralis, persamaan antara triple-ballot, satu surat suara untuk perempuan, selain itu persebaran
warga negara Rwanda laki-laki dan calon gabungan, satu untuk calon perempuan di sektor publik juga
perempuan adalah dengan memastikan khusus perempuan, dan satu untuk merata mulai dari level pemerintahan
bahwa perempuan mendapatkan perwakilan pemuda dan kelompok terkecil, kabupaten/kota sampai pada
jaminan setidaknya tiga puluh disabilitas (Powley, 2007). level provinsi, bahkan perempuan juga
foto: isurape.com
Anggota Parlemen Rwanda saat mengikuti rapat
76 l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016