Page 53 - MAJALAH 170
P. 53
KUNJUNGAN KERJA
Barat (Sulbar), meninjau kinerja
Himpunan Bank Milik Negara
(Himbara), guna membangkitkan
kembali perekonomian di Sulbar.
Komisi VI DPR menyoroti perlunya
peran dari sektor perbankan,
termasuk Himbara. Untuk itu,
Komisi VI DPR RI meninjau
kinerja bank yang tergabung
pada Himbara, yakni Bank Rakyat
Indonesia (BRI), Bank Negara
Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan
Bank Tabungan Negara (BTN) di
Sulbar.
“Pertumbuhan kredit cukup
yang lebih kepada masyarakat. bagus. Pihak ketiga pada umumnya
Namun, selama beberapa bulan memang lebih banyak kreditnya
beroperasi, jalan tol ini dinilai daripada simpanan masyarakat,”
belum memberikan nilai tambah, kata Wakil Ketua Komisi VI DPR
khususnya sektor logistik. RI Azam Azman Natawijana usai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana.
Foto: Arief/jk
“Persoalannya pada transportasi memimpin dialog Tim Kunjungan
truk besar, karena hanya 0,8 Kerja Reses Komisi VI DPR RI seiring menguatnya kurs dolar
persen. Dalam hal ini, berarti dengan direksi Bank BNI, BTN, Amerika Serikat, harga avtur
jalan tol belum memberikan nilai BRI dan Mandiri di Mamuju, pada November 2018 melonjak
tambah terkait dengan logistik, Sulbar. Dalam kesempatan itu, tajam hingga di atas Rp 15.000
karena harganya cukup tinggi. setiap direksi bank menyampaikan per liter. Otomatis maskapai
Sehingga yang memanfaatkan sejumlah program di Sulbar. penerbangan menaikkan tarifnya.
rata-rata masih golongan I,” kata Tim Kunker Komisi VI DPR di “Menurut kita, ini ada kartel di
Anggota Komisi VI DPR RI saat Sulbar juga menemukan adanya seluruh airline. Mereka bersama-
memimpin Tim Kunjungan Reses kenaikan tarif tiket pesawat di sama menaikkan harga tiket, baik
Komisi VI DPR RI meninjau Jalan sejumlah maskapai penerbangan, itu Garuda maupun airline yang lain
Tol Solo Ngawi di Rest Area 591A, mempergaruhi perekonomian di termasuk Citilink, yang merupakan
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. sejumlah wilayah, salah satunya subsidi dari company Garuda,”
Anggota Komisi VI DPR RI adalah Mamuju. Untuk itu, Wakil analisa Azam.
Mohammad Hatta menilai, Ketua Komisi V DPR RI Azam Legislator Partai Demokrat itu
pengoperasian Tol Solo-Ngawi Azman Natawijana meminta menjelaskan, pemerintah harus
terlalu dipaksakan. Alasannya, tol kepada Pertamina, sebagai mitra segera mengambil keputusan yang
yang menghubungkan Kabupaten kerja Komisi VI DPR RI untuk mendukung untuk mengantisipasi
Boyolali, Kota Surakarta, melakukan investigasi penyebab semakin mahalnya tarif tiket
Kabupaten Karanganyar, dan naiknya tarif tiket pesawat. maskapai penerbangan. Pasalnya,
Kabupaten Sragen di Jawa Tengah, “Kita tidak bisa membiarkan jika mahalnya tarif tiket pesawat
serta Kabupaten Ngawi di Jawa harga tiket yang melampaui ini dibiarkan berlanjut, seluruh
Timur ini masih minim fasilitas. kewajaran, sebab mengganggu sektor akan terganggu.
“Ini merupakan satu catatan seluruh sektor perekonomian, “Kita tetap berpikir dan
yang cukup serius bagi kita. Saya baik transportasi kargo maupun berpihak kepada masyarakat.
lihat tol ini sangat minim fasilitas. transportasi orang. Semua Pengguna airline sudah mulai
Lampu penerangan juga sangat sektor terganggu,” kata Azam turun. Kita lihat penumpang
minim sekali. Kalau di luar negeri, usai memimpin dialog Tim pesawat di Makassar sudah sepi.
saya kira ini jauh dari standar Kunjungan Kerja Reses Komisi Penumpang pesawat di Mamuju
sekuritas. Standard security-nya VI DPR RI dengan jajaran direksi dan Cengkareng juga sepi. Itu
sangat rendah,” analisa Hatta. PT. Pertamina dan PT. Garuda artinya pergerakan ekonomi tidak
Indonesia di Mamuju, Sulbar. berjalan. Menurut Komisi VI ini
SOROTI KINERJA HIMBARA Azam menambahkan, sudah berbahaya,” tegas Azam.
Tim kunker Komisi VI di Sulawesi berdasarkan laporan Pertamina, l ica,sf,afr/es
TH. 2019 EDISI 170 PARLEMENTARIA 53

