Page 28 - Stabilitas Edisi199 Tahun 2023
P. 28

Sustainable Banking:


                             Dukungan Nyata Perbankan




                             Oleh: Adi Teguh Suprapto, Doktor Riset Manajemen pada Binus University



                                   ndonesia adalah                      pembiayaan senilai Rp 19,6 triliun untuk proyek
                                   negara dengan                        berkelanjutan. BR) juga mencatat peningkatan
                                   keanekaragaman                       laba bersih sebesar 12,2% di tahun 2020. Ini
                             Ihayati kaya di                            menunjukkan bahwa praktik Sustainable Banking
                             dunia. Terima kasih                        dapat meningkatkan performa perbankan dan
                             kepada iklim tropis                        mendukung pembangunan berkelanjutan serta
                             dan ratusan pulau                          memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
                             yang ada di dalamnya.                      sustainable development.
                             Tetapi, di sisi lain                          Dari data IDX Statistik yang telah diolah
                             hal ini membuat                            terlihat bahwa return on asset (ROA) perbankan
                             Indonesia rentan                           yang tidak melakukan praktik-praktik sustainable
                             terhadap dampak buruk                      banking mendapatkan angka yang lebih rendah
                             perubahan iklim. Contoh nyata adalah banjir dan   dibandingkan mereka yang melakukan praktik
                             kekeringan yang sering melanda negara ini.   tersebut. Sementara pada angka kredit macet
                                Perubahan iklim global juga akan menaikkan   (NPL), perbankan yang tidak melakukan praktik-
                             suhu permukaan, terutama di dataran rendah,   praktik sustainable banking memiliki tingkat NPL
                             yang dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan   yang lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan
                             penurunan produktivitas pertanian. Kondisi Ini   yang melakukan praktik sustainable banking.
                             juga menjadi ancaman tersendiri bagi kesehatan   (Gambar 1)
                             penduduk, pertanian, dan ekonomi Indonesia.   Pada tahun 2021, organisasi lingkungan
                                Pemerintah berkomitmen menurunkan       Walhi melakukan protes di depan Menara Bank
                             emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sejak 2009, dan   Danamon, Jakarta, menuntut Bank Mitsubishi UFJ
                             OJK menerbitkan Peraturan OJK Nomor 51/    Financial Group (MUFG) karena tidak melakukan
                             POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan    praktik sustainable banking. Hal itu dinilai telah
                             Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan,   berkontribusi pada kerusakan hutan, krisis iklim,
                             termasuk emiten perbankan, sebagai respons   dan pelanggaran HAM di Indonesia. MUFG juga
                             terhadap isu-isu berkelanjutan. Peraturan ini   dikenal sebagai pendana bagi sejumlah grup
                             mengikat sektor jasa keuangan.             perusahaan besar, termasuk Salim Group, Royal
                                Sustainable banking mengintegrasikan faktor   Golden Eagle, Wilmar Group, Harita Group,
                             lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke   IOI Group, dan perusahaan swasta lainnya
                             dalam operasi perbankan, termasuk pemberian   yang beroperasi di berbagai sektor, terutama
                             kredit untuk proyek berkelanjutan. Bank tercatat   perkebunan sawit dan pulp and paper.
                             memperoleh manfaat dari aturan tersebut. Bisa   Harus diakui diabaikannya praktik sustainable
                             dilihat dari kinerja tiga bank besar di Indonesia:   banking oleh bank dapat mengakibatkan risiko
                             Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Ketiganya      keuangan yang lebih tinggi, merusak reputasi,
                             melaporkan keuntungan dari program Sustainable   dan berdampak negatif pada lingkungan dan
                             Banking, dengan Bank Mandiri mencatat laba   masyarakat. Di pasar modal Indonesia, ada 47
                             bersih Rp24,3 triliun dan BNI menyalurkan   emiten perbankan aktif pada 2021, tetapi hanya


         28   Edisi 199 / 2023 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33