Page 85 - Stabilitas Edisi 202 Tahun 2024
P. 85
emerintah sekali lagi ke depannya,” kata dia.
memperlihatkan keseriusannya Kartika menjelaskan, setiap
dalam mengurangi jumlah perusahaan BUMN harus mampu
Pperusahaan negara. Menutup bertransformasi mengikuti perkembangan
tahun lalu, Kementerian yang membawahi jaman. Menurut dia, beberapa hal yang
perusahaan-perusahaan negara perlu ditransformasi seperti terkait
mengumumkan pembubaran tujuh distribusi, logistik, dan trading. “Itu
perusahaan, dan berencana melakukan ancamannya jelas, kalau tidak berhasil
hal yang sama pada tujuh lainnya. transformasi, ya harus tutup. Jadi ini tidak
Berdasarkan data PT Perusahaan ada pilihan,” katanya.
Pengelola Aset (PPA), ada 14 perusahaan Sebelumnya, pada 2023, Kementerian
dan 1 anak perusahaan BUMN yang BUMN telah menyuntik mati tujuh
bermasalah dari sisi keuangan. Sebagian perusahaan pelat merah yang bermasalah.
besar merupakan perusahaan yang Enam dari tujuh perusahaan tersebut
bergerak di industri pelayaran dan sudah tidak beroperasi sejak belasan
logistik. Sebut saja PT Persero Batam, tahun lalu. Tujuh perusahaan tersebut
PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), PT yaitu PT Merpati Nusantara Airlines
Djakarta Lloyd (Persero), PT Dok dan (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (persero),
Perkapalan Surabaya (Persero), PT Dok PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional
dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), (Persero), PT Kertas Leces (Persero).
dan PT Indsutri Kapal Indonesia PT Istaka Karya (Persero), PT Industri Kartika Wirjoatmodjo,
(Persero). Gelas (Persero), dan PT Industri Sandang Wakil Menteri BUMN
Sisanya berasal dari beragam industri Nusantara (Persero).
seperti, PT Barata Indonesia (Persero), Walaupun sudah tidak beroperasi,
PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Inti perusahaan bermasalah ini memiliki aset
(Persero), Perum Percetakan Negara yang cukup besar. Berdasarkan laporan
Republik Indonesia (PNRI), PT Semen Kementerian BUMN, total penjualan aset Parameter pertama
Kupang (Persero), PT Primissima (Persero), pailit dari empat perusahaan BUMN yang terkait kesehatan
dan PT Indah Karya (Persero). Perusahaan- telah disuntik mati ini senilai Rp 561,3
perusahaan ini akan terus dipantau miliar. Tiga perusahaan lagi masih belum keuangan. Kedua, yaitu
perkembangannya hingga 9 bulan ke dihitung jumlah penjualan aset pailitnya.
depan. Kementerian BUMN juga memastikan, parameter kontribusinya
Adapun rencana penutupan 14 hasil penjualan aset tersebut dibagikan terhadap perekonomian.
perusahaan BUMN bermasalah ini sejalan secara adil untuk pemegang saham,
dengan rencana pemerintah yang ingin investor, dan kreditor. Selain itu, hak-hak Ketiga, paramater
merampingkan jumlahnya menjadi pegawai juga akan diberikan dari hasil
kurang dari 40 perusahaan BUMN dengan penjualan aset tersebut. apakah perusahaan
12 kluster di masa mendatang. Saat ini, Secara terpisah, Kepala Riset Indef ini punya satu model
ada 45 perusahaan BUMN yang dikelola Berly Martawardaya mengatakan,
pemerintah dan jumlah tersebut dirasa pemerintah harus mengkaji terlebih bisnis yang sustainable
belum ideal. dahulu secara detail sebelum memangkas ke depannya.
Wakil Menteri BUMN, Kartika perusahaan BUMN. Menurut dia, ada
Wirjoatmodjo mengatakan, ada tiga beberapa perusahaan BUMN yang
parameter yang digunakan pemerintah tidak bisa memberikan keuntungan
untuk bisa menilai apakah perusahaan besar, namun jasanya diperlukan untuk
yang bermasalah ini masih bisa tertolong masyarakat.
atau tidak. “Tidak semua perusahaan BUMN bisa
“Parameter pertama terkait kesehatan memberikan keuntungan besar, seperti
keuangan. Kedua, yaitu parameter perusahaan BUMN yang bergerak di
kontribusinya terhadap perekonomian. bidang pelayaran. Masyarakat di daerah
Ketiga, paramater apakah perusahaan ini mungkin masih memerlukan jasanya,”
punya satu model bisnis yang sustainable ucapnya.
www.stabilitas.id Edisi 202 / 2024 / Th.XVIII 85