Page 4 - Stabilitas Edisi 197 Tahun 2023
P. 4

SALAM REDAKSI

                                                                                     DEWAN PENASEHAT:
                                                                                     Heru Kristiyana;
               Pembaca yang budiman.           mengingat penjaminan kesehatan bagi   Edy Setiadi;
               Pemerintah beberapa waktu lalu   penduduk kini mulai dibatasi.        Eka B. Danuwirana;
            telah mengesahkan Undang-Undang       Satu hal lain yang juga patut jadi   Retno Wahyuni Wijayanti;
            Kesehatan yang baru. Undang-undang   perhatian adalah bahwa undang-undang   Krisna Wijaya;
                                                                                     Mulya E Siregar;
            berbungkus omnibus law di Bidang   itu juga akan memberikan stimulus     Zainal Fanani
            Kesehatan ini digadang-gadang menjadi   positif pada bisnis rumah sakit. Sontak   Achmad Fauzi
            solusi dari permasalahan yang membelit   setelah aturan itu disahkan wakil rakyat,
            sektor kesehatan selama ini.       harga saham-saham beberapa emiten     WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:
               Akan tetapi, aturan yang akan   rumah sakit terdongkrak naik dan      Syarif Fadilah;
            menjadi induk dari semua aturan di   mendulang cuan.
            bidang kesehatan ini banyak menuai    Nah, Majalah Stabilitas pada edisi   SIDANG REDAKSI:
            pro-kontra, terkait beberapa hal di   kali ini akan mengangkat tema tersebut   Retno Wahyuni Wijayanti;
                                                                                     Achmad Fauzi;
            dalamnya. Salah satunya adalah masalah   pada laporan utama. Pada tulisan awal   Prima Firiasari;
            kewajiban penyediaan anggaran bagi   akan diuraikan mengenai poin-poin   Syarif Fadilah;
            pemerintah untuk proteksi kesehatan   penting dalam undang-undang yang
            bagi masyarakat.                   menjadi pro-kontra dan kontroversi.   REDAKTUR:
               Tidak bisa dinafikan lagi, praktik   Terutama akan difokuskan pada isu   Romualdus San Udika;
            pelayanan kesehatan masyarakat yang   dihapuskannya kewajiban pembelian
            mulai meningkat adalah karena adanya   asuransi (mandatory spending)     RISET:
            ketersediaan anggaran negara yang   bagi setiap pekerja di perusahaan-   Rusli Abdullah;
            menanggung dan memenuhi kebutuhan   perusahaan. Dan juga hal lain yang   FOTOGRAFER:
            rakyat banyak. Ketersediaan dana   menyedot perhatian publik.            Judy Hertanto;
            itu tidak bisa dilepaskan dari adanya   Pada paparan selanjutnya akan
            kewajiban mengeluarkan 15 persen   ditampilkan tulisan mengenai dampak   MARKETING:
            dari anggaran negara, gabungan pusat–  Undang-Undang Kesehatan yang baru   Rusmina;
            daerah untuk pelayanan kesehatan   itu pada lembaga jaminan kesehatan
            publik.                            nasional. Bagaimana nanti BPJS        SIRKULASI:
               Selain itu yang tidak kalah menyedot   beroperasi setelah iuran pada sistem   Selamet;
            perhatian publik dari aturan itu adalah   jaminan sosial nasional tidak diwajibkan
            terkait kemungkinan peran dari lembaga   lagi?                           PRODUKSI:
                                                                                     Ary Kusnari;
            penjaminan sosial nasional di bawah   Berikutnya akan juga kami analisis
            BPJS Kesehatan yang terpinggirkan.   mengenai dampak dari aturan baru    SEKRETARIS REDAKSI:
            Bahkan nama dari lembaga itu tidak   tersebut kepada industri asuransi   Widuri;
            disebutkan sama sekali dari undang-  jiwa, mengingat adanya penghapusan
            undang. Ini jelas berbeda dengan draf   mandatory spending menjadi peluang   PENERBIT:
            RUU Kesehatan yang sebelumnya      bagi perusahaan asuransi untuk
            beredar.                           meningkatkan jumlah nasabah dan
               Meski demikian jika ditilik dari sisi   layanannya.
            industri asuransi nasional, aturan ini   Pada tulisan akhir dari laporan utama   ALAMAT:
            dinilai akan mendorong bisnis asuransi   akan kami ulas juga alasan mengapa   Gedung LPPI
            di Tanah Air. Dalam undang-undang itu   sesaat setelah undang-undang tersebut   Jl. Kemang Raya No. 35
            pemberi kerja atau perusahaan wajib   disahkan beberapa emiten rumah sakit   Jakarta Selatan 12730
            menanggung biaya atas penyakit akibat   mengalami kenaikan harga saham yang   Telp. 021-718 2860, 718 2760
            pekerjaan, gangguan kesehatan, dan   cukup menggembirakan.               Fax. 021-718 2760
            cedera akibat kerja yang diderita oleh   Pembaca yang budiman. Selain dari
            pekerja sesuai ketentuan perundang-  sajian pada cover story, kami juga akan   EMAIL:
            undangan. Ketentuan tersebut tentu   menampilkan artikel-artikel lain dalam   redaksi@stabilitas.id,
            akan membuat industri asuransi     rubrik-rubrik tetap kami yang lainnya   stabilitas@lppi.or.id,
            berpotensi mendulang tambahan      yang tentunya kami bahas dari sudut   NOMOR REKENING:
            nasabah baru.                      pandang manajemen risiko. Harapan     Bank BNI Cabang Utama Melawai
               Nah, untuk dampak yang satu ini   kami tentunya adalah, tulisan-tulisan   A/C 0017375030 a/n LPPI
            tentu menjadi kabar gembira bagi   yang kami sajikan bisa menambah insight
            perusahaan-perusahaan asuransi dan   Anda dalam mengambil keputusan      PERCETAKAN:
            industri proteksi pada umumnya.    dan meluaskan perspektif Anda dalam   Selama pandemi Covid19,
            Diperkirakan makin banyak nasabah   menjalani bisnis.                    terhitung mulai Maret 2020
            yang membeli produk-produk asuransi   Selamat membaca. *                 Majalah Stabilitas diterbitkan
                                                                                     dan didistribusikan secara
                                                                                     digital.
          4   Edisi 197 / 2023 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   1   2   3   4   5   6   7   8   9