Page 3 - Tugas Tutorial 2 ABK
P. 3
1. Membantu setiap siswa untuk saling memahami dan keterkaitan satu sama lain.
2. Keterampilan setiap siswa untuk saling memahami siswa lain.
3. Kegiatan kognitif dan interpersonal siswa untuk saling memahami satu sama lain
untuk saling belajar.
5. Deka adalah seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang duduk di kelas 3 SD inklusi.
Hasil pemeriksaan psikolog menunjukkan IQ Deka 50. Kemampuan akademik dasar Deka
(membaca, menulis, dan berhitung) sangat terbatas. Deka baru bisa mengidentifikasi huruf
dan angka, dan sudah sulit untuk dikembangkan lagi ke level yang lebih tinggi. Deka
mampu menyebut namanama benda di sekitarnya saat ditunjukan benda kongkritnya atau
gambar bendanya. Di sekolah, Deka belajar bantu diri dan keterampilan tangan sederhana.
Deka bisa berkomunikasi dengan bahasa yang sangat sederhana dengan kosakata
keseharian dan dibantu bahasa daerah. Dudi 20 Modul 6, KB 1 BB03-RK17a-RII.4 15
Agustus 2019 memiliki masalah keseimbangan dan motorik kasar seperti berlari sesuai
jalur, dan juga kesuitan dalam motorik halus. Deka mudah bergaul, senang menyapa
teman, dan suka mengalah. Pertanyaan : Deka termasuk tunagrahita tipe apa? Jelaskan
faktor apa yang menjadi penentu identifikasi Deka sebagai penyandang tunagrahita dengan
kategori tersebut?
Jawab:
Deka termasuk tunagrahita ringan, Karena dilihat dari perkembangan bahasanya, anak
memiliki kemampuan komunikasi yang sederhana bahkan hanya komunikasi untuk
menyampaikan kebutuhan dasar seperti makan, mandi, dan minum. Penampilan fisiknya
juga menunjukkan kelainan sebagai gejala bawaan. Meskipun begitu, mereka masih dapat
dididik untuk mengurus dirinya sendiri meskipun membutuhkan proses yang cukup lama.
6. Salah satu prinsip pelaksanaan pembelajaran bagi anak tunagrahita adalah prinsip skala
perkembangan mental. Jelaskan apa maksud skala perkembangan mental dalam
pembelajaran, kenapa prinsip tersebut sesuai untuk diterapkan kepada anak tunagrahita,
dan beri contoh aktivitasnya.
Jawab:
Prinsip Skala Perkembangan Mental Prinsip ini menekankan pada pemahaman guru
mengenai usia kecerdasan anak tunagrahita. Melalui prinsip ini dapat diketahui perbedaan
antar dan intra individu.