Page 118 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 118

Namun berdasarkan Pasal 1 butir 19 Permen ATR/BPN No. 18 Tahun 2021
            menyatakan, bahwa pelepasan hak oleh pemegang Hak Pengelolaan atau
            Hak  Atas  Tanah  dengan  tanah  yang  dikuasainya bisa kembali menjadi
            Tanah Negara  atau  Tanah Ulayat. Oleh karena itu, Bapak  Asep  dalam
            wawancaranya mengatakan bahwa 18 sertipikat hak milik tersebut awalnya
            berasal dari Tanah Ulayat, sehingga jika dilepaskan haknya, maka akan
            kembali ke  Tanah Ulayat  sesuai  dengan Permen  tersebut. Beliau juga
            mengatakan bahwa ternyata dari 18 sertipikat tersebut ada satu sertipikat
            yang  hilang,  jadi  dilakukan proses permohonan untuk  menggantinya.
            Mekanisme  permohonan  sertipikat  hilang dijalankan dengan  langkah-
            langkah berikut: pertama, pemohon mengajukan permohonan kehilangan
            sertipikat dan meminta surat keterangan dari Kepolisian. Kemudian, Desa
            mengkonfirmasi bahwa sertipikat tersebut memang hilang. Selanjutnya,
            dilakukan pengangkatan  sumpah  kepada pemilik  tanah  bahwa
            sertipikatnya hilang. Langkah  berikutnya, mengumumkan kehilangan
            sertipikat  di  surat kabar. Bapak  Asep mengatakan, bahwa  arahan  dari
            Kanwil dan pusat adalah tidak perlu  menerbitkan sertipikat pengganti,
            karena  akan  dilepaskan nanti. Jadi, mekanisme  permohonan  sertipikat
            hilang sudah cukup sampai di sini. Kantor Pertanahan membuat berita
            acara dan pengumuman di koran sebagai tindak lanjut terakhir. Setelah
            itu, dokumen lainnya meliputi surat pernyataan pelepasan hak sepihak,
            di mana 18  sertipikat  tersebut  dilepaskan  oleh  pemilik masing-masing.
            Selanjutnya,  ada  surat pernyataan penguasaan  fisik  bidang  tanah  yang
            ditandatangani oleh ketua adat, dan surat pernyataan pemasangan tanda
            batas serta persetujuan pemilik yang berbatasan.
                Dengan pelepasan sukarela tersebut, luasan Tanah Ulayat Kampung
            Naga  terjadi  perubahan, sehingga  Bupati  Tasikmalaya  menerbitkan
            kembali Keputusan Bupati Nomor 130/Kep.65.Tapem/2022  Tanggal
            10  Februari  2022  tentang Penetapan Lokasi  Tanah Seluas 13.950  M2
            Sebagai Obyek Hak Atas Tanah Yang Dimiliki Kampung Adat Naga Di
            Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa
            Barat. Selanjutnya Keputusan tersebut dimohonkan dan menjadi dasar
            permohonan Hak Pengelolaan (HPL)  atas  Tanah Ulayat Masyarakat
            Hukum Adat Kampung Naga guna mewujudkan kepastian Hukum Hak
            Atas Tanah sebagaimana diatur dalam Pasal 4 jo. Pasal 5 ayat (2) Peraturan



                                                                   BAB 06  99
                                       Pelaksanaan Pendaftaran Tanah di Kampung Naga
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123