Page 47 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 47

digunakan  untuk  pertanian  sawah  yang dipanen  satu  tahun dua  kali.
            Berdasarkan data Ina Geospasial yang diolah peneliti, Kampung Naga
            secara astronomis terletak di antara 7°21’ 30” Lintang Selatan serta 107°59’
            30”Bujur Timur. Kondisi geografis wilayahnya terdiri dari lembah-lembah
            yang dikelilingi perbukitan, dan permukaan tanah di bagian barat lebih
            tinggi dari pada di bagian timur. Masyarakat Sunda menyebut kondisi
            permukaan tanah tersebut dengan istilah “taneuh bahe ngetan” (kondisi
            permukaan  tanah  yang memiliki kontur lebih miring  ke  arah  timur
            sebagai akibat dari  penggalian  tanah  yang diarahkan  ke arah  timur).
            Kampung Naga memiliki batas-batas sebagai berikut:
                Utara      : Persawahan di tepi Sungai Ciwulan
                Timur      : Sungai Ciwulan dan di seberangnya terdapat Bukit Naga
                Selatan    : Persawahan dan jalan masuk ke kampung.
                Barat      : Perbukitan yang diantaranya terdapat Makam Keramat
                Kampung  yang masih  terjaga  akan kearifan lokal,  budaya,  adat
            istiadat, dan keunikannya menjadikan kampung ini sebagai salah satu
            destinasi wisata budaya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya.
            Tidak jarang  wisatawan baik mancanegara maupun lokal  berkunjung
            untuk melihat langsung kehidupan  sosial  dan kebudayaannya.
            Kampung ini juga dijadikan Kampung Edukasi untuk anak-anak sekolah
            misalnya, membuat kerajinan tangan dari bahan baku bambu, bertani,
            dan lain  sebagainya.  Keeksistensian Kampung Naga menjadi  bukti
            bahwa masih ada wilayah adat yang terjaga akan keaslian budayanya di
            tengah keramaian kota. Dengan dukungan pemerintah dan kesadaran
            masyarakatnya, Kampung Naga telah berhasil memadukan pariwisata,
            pendidikan, dan pelestarian budaya dalam satu kesatuan yang harmonis.
            Ini  tidak hanya meningkatkan kesejahteraan  ekonomi  masyarakat
            kampung  melalui  sektor  pariwisata,  tetapi  juga memastikan bahwa
            nilai-nilai budaya yang berharga tetap hidup dan relevan bagi generasi
            mendatang. Kampung Naga menjadi  simbol  keberlanjutan budaya  di
            era globalisasi, menunjukkan bahwa identitas lokal dapat tetap kuat dan
            dihormati meskipun berada di tengah perubahan zaman.







            28    Dinamika Pendaftaran Tanah Adat
                  di Kampung Naga
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52