Page 154 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 154
Hasil wawancara terhadap para penerima sertipikat di atas
memberikan konfirmasi bahwa pendekatan fixed boundary tidak
dirasa penting bagi para pemilik tanah di pedesaan, sebagaimana
hasil berikut:
1. 21 responden semua percaya terhadap penunjukan batas yang
dilakukan oleh petugas lokal.
2. 21 responden semua yakin terhadap hasil pengukuran.
3. 21 responden semua percaya terhadap tanda batas walaupun tidak
terpasang secara permanen.
5.5. Asesmen Elemen Spasial
Asesmen penilaian kepatuhan elemen spasial penetapan batas
dilakukan terhadap elemen petugas penetapan batas, metode
pengukuran, dan elemen ketelitian peta dasar pendaftaran.
Asesmen dilakukan sebagaimana asesmen pada elemen legal di
atas. Sebagaimana dijelaskan pada bagian 5.1, studi kasus elemen
spasial dilaksanakan di Kelurahan Pluit dan Kelurahan Lagoa Kota
Administrasi Jakarta Utara. Jumlah bidang terpetakan di 2 kelurahan
tersebut pada saat studi dilaksanakan sebanyak 19.172 bidang tanah.
5.5.1. Elemen Petugas Penetapan Batas
Penilaian terhadap elemen petugas penetapan batas menunjukkan
bahwa 100% dari seluruh sampel sebanyak 19.172 bidang tanah yang
dipetakan pada peta kadaster di Kelurahan Pluit dan Lagoa dilakukan
oleh surveyor ASN (Aparatur Sipil Negara). Berdasarkan penilaian
data Gambar Ukur (GU) dan surat ukur (SU) serta wawancara
dengan Kepala Seksi Survei dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kota
Administrasi Jakarta Utara, tidak ada keterlibatan surveyor berlisensi
atau pihak luar dalam kegiatan penetapan batas di kedua kelurahan.
Semua bidang tanah diukur dan dipetakan secara mandiri oleh Kantor
Pertanahan sehingga seluruh bidang patuh terhadap ketentuan
elemen ini dan diberikan skor penilaian “1”.
BAB 5 127
Analisis Kepatuhan Elemen Kadaster Penetapan Batas