Page 155 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 155
Tabel 5. 6 Asesmen Elemen Petugas Penetapan Batas
Elemen Petugas Penetapan Wilayah Studi Kasus
Batas Kelurahan Pluit Kelurahan Lagoa
Surveyor ASN 10.926 8.246
Surveyor Kadaster Berlisensi 0 0
Surveyor lainnya 0 0
5.5.2. Elemen Metode Pengukuran
Asesmen elemen spasial di Kelurahan Pluit menunjukan bahwa
metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur 10.647 (97,5%)
bidang tanah adalah metode terestrial. sebesar 279 (2,5%) bidang tanah
menggunakan pengamatan satelit. Sedangkan di Kelurahan Lagoa,
sebanyak 4.950 bidang tanah (60%) menggunakan metode terestrial
dan 3.296 bidang tanah (40%) menggunakan metode pengamatan
satelit. Hasil verifikasi data pengukuran menunjukkan bahwa semua
hasil pengukuran yang menggunakan metode terestrial tidak
memiliki ukuran lebih dan tidak mencantumkan tingkat
ketelitian dalam dokumen pengukuran.
Sebagaimana dijelaskan pada PMNA 3/1997, dalam metode
terestrial diwajibkan menggunakan ukuran lebih minimal 3 (tiga)
data ukuran yang diukur dengan menggunakan minimal 2 (dua)
titik referensi sebagai kontrol hitungan serta ketelitian 10 sentimeter.
Sehingga seluruh pengukuran dengan metode terestrial di kedua
kelurahan diberikan skor penilaian “0” karena “tidak patuh” ketentuan
teknis. Sedangkan pengukuran dengan metode pengamatan satelit
yang patuh persyaratan teknis diberikan skor “1”.
Tabel 5. 7 Asesmen Elemen Metode Pengukuran
Wilayah Studi
Elemen Metode Pengukuran
Pluit Lagoa
Terestrial 10.647 4.950
Fotogrametri 0 0
Metode Observasi Satelit 32 3.296
Metode Lainnya 0 0
5.5.3. Elemen Ketelitian Peta Dasar Pendaftaran
Asesmen ketelitian peta dasar pendaftaran menunjukkan bahwa
100% dari 19.172 bidang tanah yang terdaftar di Kelurahan Pluit dan
Kelurahan Lagoa menggunakan peta dasar pendaftaran yang
128 Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
Dwi Budi Martono