Page 182 - Himpunan Policy Brief: Permasalahan dan Kebijakan Agraria Pertanahan dan Tata ruang di Indonesia
P. 182

Permasalahan dan Kebijakan Agraria, Pertanahan, dan Tata Ruang di Indonesia     173


             kantor  pertanahan).  Kebijakan  alternatif  yang  ditawarkan  adalah  pelibatan  partisipasi
             masyarakat, terutama dalam konteks penyediaan sumberdaya manusia dan pendanaan. Ketika
             pendanaan dapat diatasi, maka peta kerja dapat dipenuhi ketersediaannya, sehingga IP4T dapat
             terlaksana  dengan baik.
                   Kantor  Pertanahan  Kabupaten  Madiun  mengatasi  kendala  pelaksanaan  IP4T  dengan
             melaksanakan IP4T-Partisipatif, yang deskripsi singkatnya sebagai berikut:
             a.  Kendala  yang  berupa  keterbatasan  sumberdaya  manusia,  diatasi  melalui  upaya  pelibatan

                partisipasi unsur pimpinan dan unsur pelaksana di wilayah Kabupaten Madiun.
             b.  Kendala yang berupa keterbatasan dana berhasil diatasi setelah terbitnya Peraturan Bupati
                Madiun Nomor 32 Tahun 2017 tanggal 18 Oktober 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
                Bupati  Madiun  Nomor  44  Tahun  2015  Tentang  Pedoman  Pelaksanaan  Alokasi  Dana  Desa

                Pemerintah  Kabupaten  Madiun,  yang  pada  Pasal  17  huruf  h  menyatakan,  bahwa  ADD
                (Alokasi Dana Desa) dapat digunakan untuk biaya penyelenggaraan bidang pemerintahan,
                antara  lain:  biaya  Inventarisasi  Penguasaan,  Pemilikan,  Penggunaan,  dan  Pemanfaatan
                Tanah (IP4T) Partisipatif.
             c.  Kendala  yang  berupa  kurang-tersedianya  peta  kerja  berhasil  diatasi  setelah  dana  APBD
                Pemerintah Kabupaten Madiun telah dapat digunakan untuk membiayai penyediaan citra

                satelit dengan resolusi 0,7m, yang akan digunakan sebagai peta kerja IP4T.

             Rekomendasi Kebijakan
             Kebijakan Terpilih
                   Kegiatan  IP4T  diubah  menjadi  kegiatan  IP4T-Partisipatif,  yaitu  kegiatan  IP4T  yang

             melibatkan  partisipasi  masyarakat,  yang  terdiri  dari:  Bupati,  Kepolisian  Resort,  Komando
             Distrik Militer, Kejaksaan Negeri, SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah), Kantor Pertanahan,
             Pemerintah  Kecamatan,  Pemerintah  Desa,  Kepala  Dusun,  Bhabinkamtibmas,  Babinsa,  dan
             anggota  masyarakat.  Kegiatan  ini  dapat  mengatasi  kendala  yang  berupa  keterbatasan
             sumberdaya manusia dan yang berkaitan dengan pendanaannya.


             Implementasi Kebijakan Terpilih
             Implementasi Teknis
             (1)  Pelaksanaan IP4T-Partisipatif membutuhkan peta kerja, berupa citra satelit resolusi 0,7m.
                  Deliniasi bidang tanah di atas peta kerja dilakukan oleh Kepala Dusun (Kamituo), dengan
                  disaksikan dan dikonfirmasi oleh Ketua RT dan tokoh setempat.

             (2)  Checking  lapangan  dan  pengisian  formulir  IP4T-Partisipatif  dilakukan  oleh  Kamituo,
                  dengan didampingi Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Ketua RT.
             (3)  Selanjutnya, entri data pada aplikasi IP4T-Partisipatif dilakukan oleh Operator Komputer
                  yang khusus menangani IP4T-Partisipatif.
             (4)  Peta dan data IP4T-Partisipatif menjadi milik Pemerintah Desa dan dikelola Pemerintah
                  Desa untuk kepentingan desa.
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186