Page 78 - Pengolahan Data Pertanahan Dengan ARCGIS PRO
P. 78
Mata Kuliah
Pemetaan Digital
menggabungkan data spasial dengan data tekstual yang disimpan
dalam format excel atau format DBase (dbf). Penggabungan basis
data spasial dan tektual dengan aplikasi ArcGIS Pro perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kedua file yang akan digabung (.shp dan .xlsx/.dbf) memiliki
field/kolom yang dapat dijadikan sebagai penghubung atau yang
sering disebut dengan primary key atau field key. Basis data yang
digunakan dalam latihan di buku ini menggunakan field/kolom
NIB sebagai field key.
2. Field/kolom yang akan digabungkan (dari Excel/DBase dan
shapefile) harus memiliki data tipe data yang sama, misal tipe
NIB adalah berjenis teks maka pada kedua data tersebut tipe
datanya harus berjenis teks semua.
3. Nama file, nama kolom, maupun nama worksheet dalam file
excel (.xlsx) tidak boleh menggunakan spasi, tidak dimulai
dengan angka, dan tidak menggunakan special character
ataupun tanda baca dan tanda operasional matematika seperti
?. !, <. /, _ dan lain sebagainya.
4. Operasi join table bersifat case sensitif, jadi pastikan bahwa data
pada kolom/field penghubung ditulis dengan format yang sama
(misal huruf besar, spasi, titik koma, dan lain-lain.
5. Baris pertama pada file excel akan dibaca sebagai nama field oleh
ArcGIS Pro sehingga perlu dipastikan dalam baris pertama
dalam data excel harus memuat informasi nama kolom.
Proses penggabungan data spasial dan tektual dapat dilakukan
dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan
proses penggabungan basis data (join table) adalah pengecekan
kolom yang digunakan untuk referensi penggabungan (field key).
Cek data tektual yang ada di dalam data spasial bidang tanah
ArcGIS Pro untuk Pengolahan Data Pertanahan | 66