Page 517 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 517
Masalah Agraria
$ 8
Bilamana ada permohonan tadi telah dilampirkan surat ukuran
dan kalau Pemerintah Agung, setelah menerima surat-surat
yang tersebut pada bab tadi, menerangkan hendak memberikan
hak turun-temurun maka atas permintaan si pemohon itu, hen-
daklah komisi tersebut memeriksa betulkah sudah dicukupkan akan
syarat-syarat yang tersebut pada beslit pemberian tanah itu yaitu
betulkah kerugian kepada orang-orang yang mempunyai tanah-
tanah mencil (terpencil), pohon buah-buahan dan sebagainya telah
diganti, dan kalau sudah, maka oleh komisi itu diberikan kepadanya
satu proses-verbal yang manyatakan, yang sedemikian.
$ 9
(1).Bilamana pada permohonan hanya dilampirkan sebuah
bagan saja dan berhubung dengan itu Pemerintah Agung
memberikan untuk sementara saja dahulu hak pak turun-
temurun itu kepada si pemohon, maka komisi yang tersebut
tadi pergi sekali lagi ke tempat itu, dengan pejawat Kadaster
yang akan mengukur persil itu, yaitu kalau si pemohon telah
memberitakan, bahwa telah dibayarnya kerugian yang terse-
but pada bab 8 tadi kepada penduduk Bumiputera dan panjar
(voorschot) atas belanja mengukur pada Kantor Kadaster, dan
kalau tanda-tanda batas dan rintisan yang dikehendaki untuk
pengukur tanah itu telah diperbuatnya,—jika ganti kerugian
bagi kayu rimba harus dibayar, maka pada Kontrolir Jati
harus pula diberitahukan sekaliannya itu—yakni akan meme-
riksa serta dengan membuat proses-verbalnya, bahwa pemba-
yaran yang disebutkan tadi sesungguhnya telah diterima oleh
yang berhak dengan sepatutnya dan demikian juga, bahwa
tak ada tanah yang dibatasi dan diunjukkan akan diukur itu
lain daripada yang disebut pada proses-verbal pemeriksaannya
yang dahulu.
I. Pembayaran yang dimaksud itu yaitu :
a. kerugian-kerugian untuk tanah mencil, pohon buah-bu-
ahan, rumah dan sebagainya.
496

