Page 513 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 513

Masalah Agraria

                se-negeri; kalau voorstel itu disetujui oleh Residen, tentu
                setelah dibubuinya pertimbangan pendek, diunjukkan per-
                kara itu kepada Direktur Pemerintahan Dalam Negeri, supa-
                ya permohonan itu ditolak. Kalau tanah yang diminta itu
                mengenai tanah yang tersebut pada (a), maka haruslah
                Residen meminta lebih dahulu pertimbangan yang
                termaksud oleh ayat pertama dari paragraf 6.
            (2)Bilamana tiada kejadian seperti hal tersebut pada ayat tadi
              atau residen tiada mufakat dengan voorstel komisi termaksud,
              maka oleh komisi itu diperiksalah segala keadaan di tempat
              tanah itu, dan dibuatnya proses verbal daripada pemerik-
              saannya itu; maka proses-proses itu ditunjukkannya kepada
              Residen, beserta dengan selembar bagan yang lebih terang
              dari tanah persil itu, kecuali bilamana pada permohonan itu
              ada terlampir surat ukuran, dan sekalian surat-surat tersebut
              dalam proses verbal tadi.
              Proses verbal yang dimaksud dan diwajibkan itu ada dilampirkan
              dalam jilid ini, lantaran sangat nyatanya keterangan-kete-
              rangan dalamnya, tiada perlulah diterangkan lagi bagaimana
              jalan mengisinya dan apa-apa syarat yang harus dicukupi,
              supaya proses-verbal itu terisi dengan sepatutnya.
              Hanyalah diterangkan di sini bahwa hendaklah segala jalan
              kecil dan jalan desa yang melalui tanah persil itu dengan sek-
              sama disebut dan diterangkan keadaannya, yakni jikalau
              harus dijanjikan pula supaya jalan tersebut itu ditetapkan
              dengan dipelihara terus untuk keperluan umum.
              Tentang hal itu harus diberitahukan oleh komisi kepada
              pegawai kadaster sebelum tanah itu diukur. Haruslah dise-
              butkan juga pada penghabisan proses-verbal itu “perjanjian
              pertanaman”, yakni komisi memberikan pertimbangan,
              bagaimana syarat yang patut disebut dalam perjanjian itu,
              misalnya, bahwa dalam sekian tahun, seperti 3, 6 dan 9
              tahun, mesti telah ditanami  / ,  /  dan seluruh persil itu.
                                         2
                                      1
                                        3  3
              Lampiran-lampiran proses-verbal yaitu:
              I. bagan dari persil itu (A).
              II. peta distrik (B)
              III.datar dari tanah mencil (enclave), yang mesti disebutkan
            492
   508   509   510   511   512   513   514   515   516   517   518