Page 41 - Land Reform Lokal Ala Ngandagan: Inivasi system Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1964
P. 41
Land Reform Lokal A La Ngandagan
warga Ngandagan mengikuti ideologi politik yang dianut
oleh Lurah Soemotirto, yakni Partai Komunis Indonesia
(PKI) (Wiradi 2009b: 163).
Menyusul penelitian Wiradi tersebut, sampai saat ini
diketahui sudah ada dua penelitian lainnya yang dilakukan
di desa Ngandagan. Pertama adalah penelitian oleh sebuah
tim dari Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan
Kawasan (P3PK), Universitas Gadjah Mada pada tahun
1981/1982. Dan kedua adalah penelitian oleh Bambang
Purwanto dari Jurusan Sejarah Universitas Gadjah Mada
pada tahun 1985. Patut dicatat bahwa kedua penelitian
tersebut sama-sama menjadikan hasil penelitian Wiradi di
atas sebagai titik tolaknya.
Dilakukan pada periode yang sangat berbeda secara
sosial-politik maupun ekonomi dari era penelitian Wiradi,
penelitian Tim P3PK UGM diarahkan untuk tujuan yang
sama sekali berbeda dari penelitian pendahulunya itu. Tidak
lagi menempatkan land reform sebagai fokus utamanya,
penelitian tersebut lebih diarahkan untuk “menjajagi
apakah landreform memang mempunyai pengaruh terhadap
produksi dan produktivitas pertanian”. Selanjutnya ia juga
ditujukan untuk mengetahui apakah kebijakan land reform
seperti pernah dilakukan Soemotirto pada tahun 1947
“masih mempunyai peluang untuk dilaksanakan pada saat
sekarang” (Mubyarto dan Kartodirdjo 1990: 17). Dengan
demikian, masalah produksi dan produktivitas pertanianlah
yang menjadi fokus perhatian penelitian ini, sementara
kebijakan land reform justru dipertimbangkan apakah
masih layak atau tidak untuk dilaksanakan.
12

