Page 35 - Kolase Agraria dan Etnografi Pendidikan Merdeka
P. 35
22 Kolase Agraria
dan Etnografi ‘Pendidikan Merdeka’
Gambar 2. Wawancara dengan warga Miduana
Desa Balegede, adalah surga tersembunyi Kampung Adat Miduana
dengan pemandangan hijau nan indah persawahan. Menurut
penuturan Ketua Adat, kata “Miduana” bermula dari kata “midua”,
yang berarti terbagi dua karena berada pada pertemuan dua
Sungai Cipandak, yaitu Cipandak Hilir dan Cipandak Girang dari
aliran sumber air pegunungan. Kisah berdirinya Kampung Adat
Miduana tidak terlepas dari dua tokoh kembar, Eyang Jagat Nata dan
Eyang Jagat Niti yang merupakan keturunan Kerajaan Padjajaran,
kemudian memiliki keturunan hingga sekarang membentuk
masyarakat kampung adat dalam area 1.041 hektare tersebut.
Awalnya, desa ini dibuka dengan istilah Joglo Alas Roban pada masa
dipimpin oleh Eyang Jiwa Sadana yang hanya memiliki 9 kepala
keluarga. Sampai kini, ajaran dan kepercayaan adat istiadat masih
dilaksanakan turun-temurun, termasuk dalam kegiatan pertanian
maupun kehidupan sehari-hari. Beberapa tradisi yang masih dijaga
yaitu mandi kahuripan, mauludan, tatali paranti, hingga adat dan