Page 45 - Kolase Agraria dan Etnografi Pendidikan Merdeka
P. 45
32 Kolase Agraria
dan Etnografi ‘Pendidikan Merdeka’
Dilihat dari riwayat pendidikannya, mayoritas penduduk di
Kampung Kubang Bodas merupakan tamatan sekolah dasar. Hanya
sebagian kecil yang menempuh jenjang pendidikan sampai sarjana.
Masyarakatnya beranggapan bahwa pendidikan merupakan hal
dasar dan berharga bagi mereka. Oleh karena itu, jika ada masyarakat
yang dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya, menjadi
keistimewaan tersendiri di kampung itu. Pendidikan mengajarkan
mereka agar selalu bersyukur dan mampu mengikuti perkembangan
zaman dengan tetap menjaga budaya dan adat istiadat yang berlaku
di dalam kampung.
Budaya gotong royong pun masih terekam jelas pada memori
kami saat berkunjung di sana. Rasa kekeluargaan yang masih
erat, menjadikan setiap insan yang berkunjung memiliki kesan
yang indah di hati. Penduduk Kampung Kubang Bodas terbuka
dengan perubahan teknologi yang menurut mereka baik serta tidak
mengganggu eksistensi adat istiadat itu sendiri. Beberapa penduduk
yang pernah kami tanyakan mengatakan bahwa mereka terbuka
terhadap program-program yang mampu memberdayakan terutama
pada bidang pertanian. Hal ini akan disambut baik bagi para petani
muda atau akrab dipanggil dengan sebutan Petani Milenial.
Adapun program dari Kementerian Pertanian bernama Program
Yess yang telah melaksanakan pemberdayaan bagi petani muda
di Kampung Kubang Bodas. Hal menarik lainnya dilihat dari sisi
demografi Kampung Kubang Bodas yakni hanya terdapat 21 rumah
dengan 21 kepala keluarga. Jumlah kepala keluarga tidak akan
bertambah maupun kurang. Peristiwa ini terjadi secara alamiah
tanpa ada aturan yang mengikat warganya.
Terletak di dataran tinggi membuat berbagai potensi pertanian
di Kampung Kubang Bodas kaya dengan hasil alam. Padi sebagai
komoditas utama hasil pertanian di sini. Tidak hanya padi, sayuran,
cabai, kopi, kapulaga, juga merupakan produk pertanian yang
ditanam oleh masyarakat adat. Ada juga air nira yang diolah menjadi