Page 83 - Konstitusionalisme Agraria
P. 83

tanah dan sumber daya alam lainnya kembali ke Pasal 33 UUD 1945
            dengan rumusan ketentuan yang sama dengan UUDS 1950. UUD
            1945 dipergunakan oleh Rezim Orde Baru untuk memaksimalkan
            pemanfaatan tanah dan sumber daya alam untuk menopang
            pembangunan.
                 Pada saat terjadi amandemen UUD 1945 pada tahun 1999-2002
            terjadi pertarungan antara kubu ekonomi idealis dan pragmatis
            dalam kaitannnya dengan amendemen terhadap Pasal 33 UUD 1945.
            Kelompok idealis hendak mempertahankan Pasal 33 UUD 1945
            secara utuh, sedangkan kelompok pragmatis hendak menggantinya.
            Akhirnya diperoleh “jalan tengah” dengan mempertahankan Pasal 33
            ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945 kemudian dengan menambah
            ayat (4) dan ayat (5). Jalan kompromis ini mempertahankan substansi
            Pasal 33 dan kemudian ditambah dengan ketentuan baru yang
            merefleksikan prinsip-prinsip yang diperjuangkan oleh kelompok
            ekonom pragmatis.
                 Bila dilihat dari isi konstitusi, konstitusi agraria yang sejak
            semula telah dirumuskan dalam Pasal 33 UUD 1945, isinya hanya
            kurang dari delapan bulan saja tidak pernah berlaku di Indonesia,
            yaitu pada saat Konstitusi RIS tidak mengadopsi ketentuan tersebut.
            Selebihnya, rujukan konstitusi agraria terletak pada Pasal 33 UUD
            1945. Meskipun ketentuan yang sama berlaku dari masa ke masa,
            tetapi praktik pelaksanaan berbeda antara satu rezim pemerintahan
            dengan rezim pemerintahan lainnya.























               52     Konstitusionalisme Agraria
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88