Page 118 - Kolase Agraria
P. 118

Membangun Paradigma Baru   103
                           Dalam Pemetaan Pertanahan Melalui Pengembangan Geokpp-GIS

            perangkat oleh  pegawai di  kantor  pertanahan.  GeoKKP-GIS,
            selain  menduplikasi  fitur-fitur pemetaan  dari  Autocad,  juga
            menambahkan  fleksibilitas dan aksesibilitas  yang  lebih  tinggi,
            seperti contohnya  Aplikasi  QGIS  yang dapat  bekerja dengan
            berbagai format data geospasial, termasuk SHP, GeoJSON, KML dan
            lainnya, yang memungkinkan integrasi data dari berbagai sumber.
            Selain itu, QGIS memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan
            menambahkan plugin tambahan sesuai dengan kebutuhan spesifik
            pengguna.  Karenanya  basis  format data  yang digunakan dalam
            QGIS sangat berbeda dengan Autocad yang sering digunakan oleh
            pelaksana di Kantor Pertanahan, terdapat beberapa perbedaan yang
            seolah-olah  menjadi kekurangan ketika  fitur GeoKKP  pada QGIS
            ini diaplikasikan. Seperti fitur labelling yang erat menjadi kebiasaan
            ketika menggunakan Autocad tersedia dengan proses yang berbeda,
            dimana ketika menggunakan Autocad pemberian label untuk nama
            bidang atau jalan tersebut bersifat automatic text. Namun hal ini
            berbeda dengan “roh” yang ada pada QGIS, walaupun unsur data yang
            akan ditambahkan hanya labelling ia harus berdiri sendiri menjadi
            feature file yang berformat Shapefile (shp) dan terpisah dengan data
            bidang  tanah  tersebut.  Perbedaan  yang  sangat mencolok bahkan
            terlihat dari  pengaturan  sistem  koordinat antara  Autocad  dengan
            QGIS. Ketika mengoperasikan Autocad, user tidak perlu lagi yang
            namanya mengatur koordinat ketika melakukan input data. Namun
            ketika menggunakan QGIS hal yang perlu diperhatikan pertama kali
            yaitu mengatur frame koordinat karena apabila tahap ini terlewat
            maka data yang akan diolah tidak muncul atau bahkan “terlempar”
            jauh dari lokasi yang semestinya.


            Lesson Learned Pusdatin Kementerian ATR/BPN
                Kegiatan MBKM di Pusdatin Kementerian ATR/BPN memberikan
            kesempatan bagi  Taruna/i  untuk  mengimplementasikan  teori
            manajemen pertanahan dan pemetaan yang dituangkan dalam wujud
            digital  melalui aplikasi  atau  sistem  yang digunakan oleh  Kantor
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123