Page 121 - Kolase Agraria
P. 121
106 Kolase Agraria
dan Etnografi ‘Pendidikan Merdeka’
Ketersediaan tanah yang terbatas berlawanan dengan angka
pertumbuhan penduduk dan kebutuhan mereka, membuat
pengaturan dan pengendalian sumber daya tanah menjadi sangat
penting. Tanah berfungsi sebagai social aset dan capital aset (Benhart
Limbog, 2011). Sebagai social aset, tanah berperan sebagai sarana
pengikat kesatuan sosial di kalangan masyarakat. Sedangkan sebagai
capital aset, tanah merupakan faktor modal dalam pembangunan
dan objek spekulasi yang penting. Fungsi tanah sebagai capital
aset seringkali memicu konflik pertanahan. Banyak faktor yang
menyebabkan permasalahan pertanahan, termasuk ketimpangan
pemilikan dan penguasaan tanah, pembangunan dan pemanfaatan
tanah, tanah terlantar, pluralisme hukum tanah, serta inkonsistensi
kebijakan pemerintah.
Dalam upaya untuk menjamin kenyamanan dan keamanan
berinvestasi di Kabupaten Badung, diperlukan transparansi
informasi yang modern dan terpadu. Keterbukaan informasi publik
merupakan tanggung jawab setiap badan publik dan menjadi bagian
penting dalam reformasi birokrasi. Keterbukaan informasi juga
merupakan amanat dari peraturan perundangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas kinerja badan publik kepada penerima
layanan demi terwujudnya transparansi informasi dan kemudahan
dalam berinvestasi.
Kantor Pertanahan Kabupaten Badung, bekerja sama dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten Badung, telah meluncurkan situs
web “TRIDATU” yang menyediakan layanan informasi keruangan.
TRIDATU, yang merupakan akronim dari Tiga Data Jadi Satu,
menyajikan informasi peta bidang tanah, peta rencana detil tata
ruang (RDTR), dan peta zonasi pajak bumi dan bangunan (PBB).
Peluncuran situs web ini dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan
publik akan informasi kepastian hukum atas tanah, kesesuaian
dengan rencana tata ruang, dan informasi perpajakan yang
berkorelasi langsung dengan kebutuhan investasi.