Page 159 - Kolase Agraria
P. 159

144     Kolase Agraria
                    dan Etnografi ‘Pendidikan Merdeka’

            Langkah ini juga  merupakan  bentuk  mitigasi untuk menghindari
            penyalahgunaan aset yang bisa berujung pada permasalahan hukum.

                Faktor pendukung percepatan kebijakan pensertipikatan tanah
            aset adalah dukungan dari  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
            melalui program Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK, yang
            bertujuan mencegah terjadinya korupsi di lingkungan pemerintah
            daerah. MCP KPK adalah upaya yang dilakukan oleh KPK RI untuk
            mendorong  pencegahan korupsi  melalui langkah  preventif  dan
            berbagai intervensi. Kehadiran pengawasan langsung dari KPK telah
            meningkatkan efisiensi dalam  proses  pensertipikatan  tanah aset
            daerah. Sebelumnya, proses legalisasi aset pemkab berjalan lambat
            karena kurangnya  pengawasan,  tetapi  sekarang menjadi  lebih
            terstruktur  dan jelas,  sehingga memudahkan  pencapaian  target
            jumlah total tanah aset daerah yang harus disertipikatkan.

                Sejak tahun  2021,  program  pensertipikatan tanah telah
            menghasilkan sekitar 3.060 sertipikat. Target pensertipikatan setiap
            tahunnya  hampir selalu  terpenuhi  100%,  dengan  rincian sebagai
            berikut:

                Tabel 3. Target Pensertipikatan Tanah Aset Pemkab Per Tahun
                         Tahun    Target   Realisasi   Rasio
                        2021     1297     1257       96,9%
                        2022     1194     1198       100,3 %
                        2023     600      605        100,8 %
                        Sumber: Data BPPKAD Kab. Magelang (Diolah Penulis, 2023)
                Untuk menyiapkan program dan target pensertipikatan tanah
            tahun 2024, dilakukan identifikasi  untuk mengkonfirmasi  bidang
            tanah mana saja yang belum bersertipikat. Identifikasi difokuskan
            pada  ruas  jalan  kabupaten  dan  daerah  irigasi. Identifikasi  awal
            dilakukan dengan acuan peta kerja dari Dinas Pekerjaan Umum dan
            Penataan Ruang serta data Kartu Inventaris Barang (KIB) A. Tanah.
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164