Page 42 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 42

Pertama, degradasi dan marginalisasi. Isunya adalah perubahan
            lingkungan yang terjadi akibat eksploitasi berlebihan yang
            menyebabkan kemiskinan. Kedua, konlik lingkungan. )sunya

            adalah akses lingkungan yang meliputi kelangkaan sumber daya
            alam akibat pemanfaatan oleh negara, swasta, dan elite sosial
            yang mempercepat konlik antarkelompok  gender, kelas, dan
            etnik). Ketiga, konservasi dan kontrol. Isunya adalah kegagalan
            konservasi yang disebabkan oleh tercerabutnya peran masyarakat
            lokal dalam pengelolaan sumber daya, serta diabaikannya mata
            pencaharian dan organisasi sosial ekonomi mereka hanya
            karena untuk melindungi lingkungan. Keempat, identitas
            lingkungan dan gerakan sosial. Perjuangan sosial politik biasanya
            terkait dengan upaya mempertahankan mata pencaharian dan
            perlindungan lingkungan.
                 Bryant dan Bailey (1997: 21–23) membagi beberapa
            pendekatan untuk melihat ekologi politik Dunia Ketiga. Pertama,
            pendekatan yang berorientasi pada penelitian dan penjelasan
            ekologi politik negara Dunia Ketiga yang berkisar pada masalah-
            masalah lingkungan. Pendekatan ini melihat dari kenampakan
            geograis yang diasosiasikan dengan pengaruh manusia pada
            lingkungan isik, khususnya yang berkaitan dengan ekonomi

            politik.
                 Kedua, pendekatan yang berfokus pada konsep yang
            menganggap pentingnya mempertanyakan kondisi ekonomi
            politik. Pendekatan ini mencoba memahami ide-ide pembangunan,
            aktor-aktor yang berbeda, dan bagaimana menyertakan
            diskursus untuk memfasilitasi atau menghalangi kepentingan
            aktor. Contohnya, konsep pembangunan berkelanjutan; bahaya,
            bencana, dan vulnerability; serta diskursus kehutanan.
                 Ketiga, pendekatan yang menghubungkan masalah
            ekologi dengan politik dalam konteks wilayah secara geograis.



                                                       Pendahuluan     17
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47