Page 63 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 63

(HGB)  atau  hak  pakai  (HP)  atau  hak  milik  (HM)  dengan
             cara  pelepasan  hak  kepemilikan  bersama  tersebut  sesuai

             dengan penggunaan bidang tanahnya. Pernyataan ini juga
             didukung oleh Pasal 8 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera
             Barat  Nomor  16  Tahun  2008  tentang  Tanah  Ulayat  dan
             Pemanfaatannya.
                   Berdasarkan  keperluannya  penggunaan  tanah  dapat
             diperuntukan  untuk  membangun  rumah  tempat  tinggal,
             tempat berdagang seperti membuat toko atau rumah dan
             toko  dan  untuk  bercocok  tanam  (Fatmi  2018),  dimana
             dapat dilekatkan hak atas tanah sebagai berikut :
             1.  Untuk  rumah  tinggal,  diberikan  Hak  Milik  (HM)
                dengan  persetujuan  Ninik  Mamak/Penghulu  dan  me-

                lampirkan surat pelepasan hak kepemilikan bersama.
             2.  Untuk toko, ruko atau usaha lain dapat diberikan Hak
                Guna  Bangunan  (HGB)  dengan  persetujuan  Ninik
                Mamak/Penghulu dan melampirkan surat perjanjian dan
                jangka  waktu.  Apabila  mendapatkan  rekomendasi
                dapat ditingkatkan menjadi HM.
             3.  Untuk bercocok tanam dapat diberikan Hak Pakai (HP)
                dengan  persetujuan  Ninik  Mamak/Penghulu  dan  me-
                lampirkan  surat  perjanjian  serta  pernyataan  pengelo-
                laan lahan secara berkelanjutan.
                   Peran  Ninik  Mamak/Penghulu  untuk  mengatur
             tentang penggunaan dan peralihan bidang tanah yang telah
             dibagi-bagi  dan  mengambil  keuntungan  dari  pihak  lain

             (urang  mandapek,  awak  indak  kahilangan)  tidak  akan  hi-
             lang,  karena  dalam  mengalihkan  bidang  tanah  tersebut

                                       40
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68