Page 49 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 49

Penguatan Hak Rakyat Melalui Pendaftaran Tanah
            Sistematis Lengkap
                   Penguatan hak  rakyat  atas  tanah melalui  agenda PTSL
            tidak mungkin  terwujud  tanpa komitmen bersama  antar  pemangku
            kepentingan.  Kementerian  ATR/BPN menjadi  yang  leading sector
            harus  proaktif  untuk  mendapatkan  komitmen dan dukungan dari
            kementerian lain. Seperti  kementerian kehutanan,  kementerian
            dalam negeri, dan kementerian desa. Komitmen dan dukungan dalam
            menguatkan hak rakyat atas tanah juga harus datang dari pemerintah
            daerah,  pemerintah  desa,  kalangan  akademisi, pihak  swasta,  para
            aktivis, NGO  (Non- Governmental  Organizations),  masyarakat yang
            menguasai tanah Sutaryono (2017).
                   Hingga kini baru 46 juta dari 126 juta bidang tanah yang sudah
            bersertipikat,  oleh karena itu  dengan  terobosan Pendaftaran  Tanah
            Sistematis Lengkap ini  diharapkan bisa  tersertipikat  semua bidang
            tanah di Indonesia pada tahun 2025. Dimulai dari tahun 2017 Presiden
            Joko Widodo sendiri menargetkan 5 juta bidang tanah yang meningkat
            menjadi 7 juta bidang tanah pada tahun 2018, dan 9 juta bidang tanah
            pada tahun 2019, dan sisanya diselesaikan hingga tahun 2025, padahal
            biasanya  hanya terbit  sekitar  500-700  ribu  sertipikat tiap tahun.
            Menurut Borras (2008) ada 3 prinsip dasar yang penting dalam sebuah
            kebijakan  pertanahan  yaitu ;  partisipasi  warga negara  yang inklusif,
            institusi negara yang responsif, dan menyertakan prinsip-prinsip dan
            nilai-nilai demokratis (perlindungan hak asasi manusia, pemberdayaan
            masyarakat, dan inklusi sosial).
                   Program Pendaftaran  Tanah Sistematik Lengkap  yang  perlu
            dikritisi yaitu kurang diberikan akses yang luas terhadap perempuan dalam
            pelaksanaan  program ini  atau kurang  adanya kesetaraan  dan keadilan
            gender padahal apabila dilibatkan bisa mempercepat program ini. Salah
            satu ketidakberhasilan pelaksanaan suatu peran perempuan adalah ketika
            mempertimbangkan perempuan sebagai individu dengan kebutuhan, hak,
            dan kemampuan khusus, dan itu hanya akan mengakibatkan peningkatan


                                         29
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54