Page 6 - Prosiding Agraria
P. 6

PENGANTAR EDITOR






















             Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria yang
             mencabut Peraturan Presiden No. 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria (RA) dan Peraturan

             Presiden No. 88 Tahun 2017 tentang Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan hutan
             (PPTKH). Perpres No. 62 memiliki semangat untuk melakukan percepatan untuk pemenuhan
             target dalam hal penyediaan tanah objek reforma agraria dan pelaksanaan redistribusi tanah,
             legalisasi tanah transmigrasi, penyelesaian konflik agraria, serta pemberdayaan ekonomi pasca

             penataan asset Reforma Agraria. Sayangnya, setelah perpres tersebut hadir, peraturan teknis
             turunannya (Permen ATR/BPN terkait) belum berhasil diselesaikan. Akibatnya, pelaksanaan
             RA di level tapak masih menjalankan rutinitas seperti sebelumnya, tidak ada terobosan baru
             dan perubahan signifikan di dalam praktik kebijakan RA. Harapannya, perpres ini mampu

             mengakselerasi persoalan-persoalan krusial seperti “kebuntuan atas berbagai masalah lahan
             transmigrasi,  stagnasi  capaian lahan masyarakat  dalam kawasan hutan, konflik-konflik
             antara masyarakat vs perusahaan baik swasta maupun BUMN, persoalan lahan untuk pangan,
             penguasaan lahan dan ketimpangan, dan yang juga krusial persoalan kelembagaan (Gugus

             Tugas Reforma Agraria-GTRA) yang belum berhasil memainkan peran utama di dalam isu
             RA baik penataan asset di daerah maupun akses reform untuk meningkatkan kesejahteraan
             masyarakat.

                  Dalam  konteks  mandat  dan  peran,  kelembagaan  RA  (GTRA)  sejatinya  merupakan
             “wasiat” dari pemerintah pusat yang diteruskan kepada pemerintah daerah, namun sejauh ini,

             pemda (bupati/walikota) sebagai pimpinan RA di level kabupaten/kota belum menempatkan
             RA sebagai bagian dari rencana strategis pembangunan wilayahnya, sehingga belum banyak
             perubahan kebijakan yang substantif untuk masyarakat karena pemda belum menjadikan
             RA sebagai agenda prioritas. Perubahan Perpres No. 86 Tahun 2018 ke Perpres No. 62 Tahun

             2023 memandatkan persoalan tersebut sebagai bentuk dukungan kelembagaan pusat agar
             pemerintah daerah lebih banyak memainkan peran strategis dengan memasukkan agenda-
             agenda utama untuk membangun wilayahnya, termasuk di dalam pendanaannya. Langkah ini
             merupakan bagian dari upaya pemerintah sebagaimana dituangkan dalam Pasal 3 Perpres 62
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11