Page 34 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 34

20    Oloan Sitorus

            tanah untuk  kepentingan pembangunan perumahan  dan
            permukiman  guna meningkatkan kualitas lingkungan  dan
            pemeliharaan  sumber daya alam dengan  partisipasi aktif
            masyarakat. Pasal 106 menyatakan bahwa penyediaan tanah
            untuk pembangunan rumah,  perumahan,  dan  kawasan
            permukiman  dapat  dilakukan,  antara  lain  melalui  KT  oleh
            pemilik  tanah. Selanjutnya, Pasal 108  ayat (1)  menyatakan
            bahwa  KT dapat dilakukan di atas  tanah  milik  pemegang
            hak atas  tanah dan/atau di atas  tanah  negara yang digarap

            oleh masyarakat.  Yang  paling  progresif,  Pasal  108  ayat  (3)
            yang  menyatakan  bahwa  KT dapat dilaksanakan apabila
            paling sedikit 60% (enam puluh persen) dari pemilik tanah
            yang luas tanahnya meliputi paling sedikit 60% (enam puluh
            persen) dari luas seluruh areal tanah yang akan dikonsolidasi
            menyatakan persetujuannya. Namun, di dalam Pasal 108 ayat
            (4) tetap dinyatakan bahwa kesepakatan yang diberikan oleh

            paling sedikit 60% (enam puluh persen) itu tidak mengurangi
            hak  masyarakat  sebesar  40%  (empat  puluh  persen)  untuk
            mendapatkan aksesibilitas.  Itu artinya,  bahwa  pelaksanaan
            KT tetap tunduk pada persetujuan dari yang empunya tanah
            (yang memiliki atau yang menggarapnya).

            3.   UU No. No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
                Daerah

                Di  dalam UU  ini jelaskan  dinyatakan bahwa  urusan
            pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang
            adalah  urusan  pemerintahan wajib  yang  berkaitan dengan
            pelayanan dasar adalah kewenangan daerah (Pasal 11 dan 12).
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39