Page 42 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 42
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
ada banyak kelompok dan petani miskin telah ditinggalkan
atau dieksklusi, karena berbagai alasan untuk tetap dalam
batas-batas daerah dan nasional—tidak diikutsertakan
dalam gerakan global agraria. Dalam terang kenyataan ini,
jelas bahwa persoalan representasi dalam gerakan agraria
transnasional perlu dibahas lebih hati-hati.
Representasi yang efektif dari basis kepentingan sosial
dalam gerakan mereka tidak boleh diasumsikan otomatis
dan bersifat permanen serta tanpa masalah. ’Representasi
yang efektif’ dinegosiasikan (kembali) secara dinamis di
dalam dan di antara bagian dalam gerakan itu dari tingkat
para pimpinan dan anggota gerakan dari waktu ke
waktu. Penting untuk memeriksa secara kritis mengenai
masalah representasi dalam memelajari gerakan agraria
transnasional, setidaknya karena dua alasan yang saling
terkait: (i) yaitu dari klaim gerakan dan jaringan untuk
merepresentasikan sebuah kelompok atau sekelompok
masyarakat yang mereka dukung inisiatif-inisiatif pem-
bingkaian-isunya dan pembuatan-tuntutannya; (ii) Gerak-
an-gerakan yang berargumen untuk kepentingan, urgensi,
kebutuhan atau keadilan untuk mereka dan membuat
tuntutan berdasarkan klaim mereka untuk merepre-
sentasikan kelompok masyarakat tertentu. Memang, inilah
alasan publik dari keberadaan mereka. Dalam kasus
gerakan agraria transnasional, biasanya ‘masyarakat yang
tertindas’, ‘masyarakat yang menduduki tanah’ atau ‘petani
kecil’ yang menjadi subyek dari klaim representasi ini.
Meskipun masalah representasi ini penting, tetapi
tidak banyak upaya kritis untuk menelitinya. Hal ini sering
terjadi, karena masalah representasi lebih banyak menjadi
asumsi daripada sebagai sesuatu yang dapat diamati secara
empirik. Demikian pula, tingkat representasi ini biasanya
digabungkan dengan tingkat visibilitas dan ’kenyaringan’
dari gerakan agraria transnasional, yaitu, semakin dia
28

