Page 59 - Merancang Metode Penelitian Agraria Lintas Disiplin
P. 59
Model analisis ini digunakan untuk data-data yang diperoleh
dari teknik pengumpulan data yang dilakukan secara kualitatif seperti:
observasi/pengamatan, studi dokumen dan wawancara. Sementara
itu analisis data kuantitatif yang digunakan adalah statistik deskriptif,
tabulasi silang, grafik, analisis korelasi. Analisis ini digunakan dari data
yang sudah diolah dengan menggunakan Statistic Program for Social
Science (SPSS). Teknik pengumpulan data kuantitatif yang digunakan
adalah survei dengan kuesioner sebagai instrumennya.
Tabel.5. Contoh Penelitian di IPB
Judul penelitian : Pengaruh Perubahan Struktur Agraria Terhadap Terjadinya Marginalisasi
Petani (Kasus Desa LeuwiKaret, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat
Permasalahan : Bagaimana perubahan struktur agraria (pemilikan, penguasaan dan
pengusahaan tanah) yang terjadi di Desa Leuwikaret?; Apa saja faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan struktur agraria?;
Bagaimana dampak perubahan struktur agraria terhadap terjadinya
marginalisasi petani di pedesaan?
Kegunaan Hasil : Mengidentifikasi perubahan struktur agraria (pemilikan, penguasaan
Penelitian dan penguasahaan tanah) di pedesaan; mengidentikasi faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan struktur agraria di
pedesaan; menganalisis perubahan struktur agraria terhadap terjadinya
marginalisasi petani di pedesaan
Hasil Penelitian : Perubahan struktur agraria (pola pemilikan, penguasan dan pengusahaan
tanah) di Desa Leuwikaret diawali dengan masuknya pihak swasta
pemilik modal (PT ITP) yang mulai menanamkan investasinya di desa
tersebut pada awal dasawarsa 1970-an. Sejak itu, sebagian besar petani
di Desa Leuwikaret beralih statusnya dari petani pemilik menjadi petani
penggarap pada tanah milik PT ITP atau pada tanah Perhutani. Faktor
yang menyebabkan perubahan struktur agraria terdiri dari faktor langsung
dan tidak langsung. Faktor langsung adalah intervensi pemerintah
melalui kebijakan RTRW dan lainnya, investasi pihak swasta pemegang
modal melalui transaksi jual beli tanah antara PT ITP dan penduduk
setempat, serta ketidakmampuan ekonomi rumah tangga petani yang
mendorong petani menjual tanahnya kepada pihak swasta. Faktor tidak
langsung terdiri dari pertambahan jumlah penduduk, modernisasi dan
industrialisasi yang meluas ke pedesaan. Perubahan struktura agraria yang
terjadi menyebabkan ketimpangan dalam pemilikan dan penguasaan
tanah. Sebagian besar petani berlahan sempit melakukan pola nafkah
ganda untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Rekomendasi : -
Sumber: Diolah oleh peneliti
48 Merancang Metode Penelitian Agraria Lintas Disiplin

