Page 62 - Merancang Metode Penelitian Agraria Lintas Disiplin
P. 62
umpan balik kepada organisasi publik dan lingkungan kebijakan, baik
kebijakan pada saat perumusan, implementasi maupun pada waktu
kebijakan berkinerja.
Dalam upaya untuk memotret penerjemahan ‘agraria’ yang
ditampilkan dalam penelitian kebijakan, dalam penelitian ini dipakai
profil Pusat Penelitian dan Pengembangan BPN RI. Melalui Keputusan
Presiden No. 26 Tahun 1988 dan Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional No.11 Tahun 1988, salah satu tugas pokok dan fungsi
Puslitbang BPN RI adalah melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengembangan di bidang pengaturan penguasaan dan penatagunaan
tanah, bidang hak-hak atas tanah, bidang pengukuran dan pendaftaran
tanah, bidang umum dan pengawasan.
Masalah pertanahan dalam konteks Puslitbang dikaitkan
dengan dimensi hubungan subjek pertanahan dan hubungan objek
pertanahan yang berdimensi kompleks dan multiaspek menyangkut
seluruh aspek kehidupan masyarakat (Ipoleksosbudhankamnas).
Pada dasarnya masalah tersebut berkembang pada tiga hal, yaitu
terpenuhinya kebutuhan untuk mempertahankan hidup, terpenuhinya
kebutuhan untuk meningkatkan mutu kehidupan dan terpenuhinya
kebutuhan untuk menguasai sumber-sumber kehidupan. Tanah
merupakan sumberdaya yang dapat memberi peluang terpenuhinya
ketiga kebutuhan tersebut. Namun karena adanya keterbatasan secara
alamiah maupun ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengatur
pemanfaatan sumber daya tanah bagi kesejahteraan masyarakat,
menyebabkan masalah pertanahan menjadi meningkat jumlah
maupun kualitasnya. Masalah pertanahan akibat meningkatnya
kegiatan pembangunan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah,
swasta dan masyarakat akhirnya akan bermuara di BPN. Dalam konteks
ini, Puslitbang BPN diharapkan dapat memberi arah kebijakan untuk
pemecahan masalah maupun arah kebijakan untuk menghindari
terjadinya masalah pertanahan.
Pelaksanaan kegiatan penelitian di Puslitbang mengacu pada
5 pilar pokok yang terdiri dari: peningkatan sumberdaya peneliti,
Ragam Penggunaan Metode dalam Penelitian Agraria 51

