Page 52 - Mozaik Rupa Agraria
P. 52
akar kemunculan pemikiran ekologi baru (new ecological
thinking). Ekologi baru diawali dari konsep bahwa alam itu tidak
seimbang (imbalance nature). Sebagaimana disebutkan Scoones,
sebelum kemunculan ‘ekologi baru’, paham tentang keseimbangan
alam (equilibrium in nature) telah memiliki tradisi yang panjang
di Eropa. Hal ini dapat ditelusuri pada masa Yunani, abad
pertengahan dan abad ke-18. Terminologi ‘ekologi’ yang pertama
kali ditemukan oleh Haeckel pada tahun 1866 menggambarkan
konsep-konsep untuk menjelaskan struktur dan berfungsinya
alam. Hal ini pula yang dimunculkan Marsh (1864), bahwa ‘alam
2
itu dibiarkan tidak diganggu, alam relatif memiliki bentuk yang
permanen dan tidak berubah, kecuali terjadi bencana geologis yang
ini jarang sekali terjadi, kerusakan dapat terjadi dan itu sifatnya
permukaan, bisa memulihkan dirinya kembali”. Pemikiran serupa
inilah yang mendominasi para ahli lingkungan selama 70 tahun
sampai akhirnya pada tahun 1970, Elton menyatakan bahwa “alam
yang seimbang itu tidak ada dan mungkin tidak akan pernah ada”
(the balance of nature does not exist and perhaps never existed).
Pada tahun 1983, Sousa menyusul dengan kesimpulannya bahwa
“Jika keseimbangan alam itu ada, maka keseimbangan ini akan
sulit untuk ditunjukkan”. Hanya kedua komentar inilah yang dapat
dikatakan sebagai awal dari pemikiran ekologi baru, selebihnya
ilmu ekologi dalam abad tersebut tetap dibangun dari ‘paham
Background keilmuan yang ditekuninya mulai dari biologi, manajemen ekologi dan sains.
2 Ekologi didefinisikan sebagai cabang dari biologi yang berkaitan dengan relasi-relasi mahluk
hidup terhadap lingkungan sekitar, kebiasaan dan cara hidup mereka. Relasi-relasi individu
dengan lingkungan, kebiasaan dan cara hidup mereka termasuk semua aspek yang saat ini
dilihat sebagai dampak kontekstual (contextual effects). Definisi ini mencakup aspek-aspek
dalam psikologi perkembangan dan psikologi lingkungan. Bagian ini yang kemudian dikenal
dengan istilah autoecology (menempatkan organisme secara individual berlawanan dengan
synecology, studi kolektivitas), bagian dari ekologi tetapi biasanya tidak menjadi bagian dari
terminologi tersebut. Definisi ini mencakup kajian-kajian seperti Gerth dan Mills tentang
karakter dan struktur sosial, yang mempelajari mengenai bagaimana perubahan dalam
struktur sosial berdampak pada ‘mode of life’ dari suatu masyarakat. Sebaliknya sosiologi
ekologi manusia berfokus pada penelusuran mengenai ‘aggregation effects’ (dampak
agregasi), yaitu bagaimana masyarakat hidup bersama, menciptakan organisasi sosial, yaitu
relasi resiprokal antarindvidu atau masyarakat dengan lingkungannya berada. Lebih Lanjut
lihat Cliffton D Bryant. 2007. 21st Century Sociology: A Reference Handbook. California dan
United Kingdom: Sage Publications, hal 444.
Ekologi Politik/Ekonomi Politik Sumberdaya Agraria dan Lingkungan Hidup 39