Page 276 - Kembali ke Agraria
P. 276
Kompas, 23 Februari 2007
Momentum Baru Reforma Agraria
EALISASI reforma agraria kini menemukan momentum baru.
RPresiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan
memulainya tahun 2007.
Presiden beberapa waktu lalu menyebutkan, program reforma
agraria, yakni pendistribusian bertahap tanah untuk rakyat, dilak-
sanakan mulai 2007. Dialokasikan tanah bagi rakyat termiskin dari
hutan konvesi dan tanah lain yang menurut hukum pertanahan di
Indonesia boleh diperuntukkan bagi kepentingan rakyat. Presiden
menyebutnya sebagai prinsip tanah untuk keadilan dan kesejahte-
raan rakyat (Kompas, 12/2/2007). Rencana besar ini patut diapresiasi
dan menuntut persiapan matang.
Batang terendam
Sebelumnya, Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto
menegaskan, pemerintah akan melaksanakan reforma agraria pada
2007 hingga 2014. Untuk tahap awal, pemerintah mengalokasikan
8,15 juta hektar tanah untuk diredistribusi. Disebutkan, tanah yang
akan dibagikan berasal dari lahan kritis, hutan produksi konversi,
tanah telantar, tanah milik negara yang hak guna usahanya habis,
maupun tanah bekas swapraja.
Reforma agraria dimaksudkan untuk memberi rakyat akses atas
tanah sebagai sumber ekonomi, mengatasi sengketa, dan konflik
pertanahan. Pemberian tanah bagi keluarga miskin diharapkan
257

