Page 50 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 50
Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria ....
Serangkaian kebijakan ekonomi pemerintah pendudukan saat
itu tak lain adalah implementasi dari tujuan jangka panjang
ekonomi perang Jepang, yaitu menciptakan wilayah ekonomi
mandiri yang diberi nama Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia
Timur Raya. 3 Khusus mengenai masalah industri gula - dalam
rencana jangka panjangnya - Pemerintah Nippon hanya akan
mengijinkan Jepang dan Formosa (Taiwan) sebagai penyuplai gula
untuk seluruh Asia Timur Raya. 4
Pada awal masa pendudukan, pemerintah Jepang menerima
pukulan keras karena Belanda telah menggunakan taktik bumi
hangus sebelum Hindia Belanda jatuh. Dari 85 buah pabrik gula
di Jawa, hanya 13 yang berhasil direhabilitasi pemerintah Jepang.
Bulan Agustus 1943 Pemerintah Jepang mulai mengambil alih
tanah-tanah (partikelir) perkebunan tebu dan menawan pemiliknya
5
yang berkewarganegaraan Eropa. Bangsa Indonesia diperkenan-
kan menempati posisi-strategis sebagai kepala kebun atau admin-
istrator. 6
Karena persediaan gula di Jawa telah dianggap cukup (untuk
konsumsi penduduk dan tentara) maka produksi gula setiap tahun
Imbal Warso Kaping 86: Ulang Tahun Ke-86 Prof. Boedi Harsono (Jakarta: Kelompok
Diskusi Polim, 2008), hlm. 13.
3 Tentu saja tujuan jangka pendeknya adalah mendapatkan sumber-sumber
bahan mentah bagi keperluan industri perang Jepang. Sartono Kartodirdjo, dkk,
Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI (Jakarta: Depertemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1975), hlm. 141.
4 M. C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1991), hlm. 300.
5 Ibid.
6 Sudarno, dkk, Sejarah Pemerintahan Militer dan Peran Pamong Praja di
Jawa Timur selama Perjuangan Fisik 1945-1950 (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm.
91.
37

