Page 46 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 46
Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria ....
untuk Boedi Harsono. Selain dibebaskan dari uang sekolah, Boedi
juga mendapatkan uang saku setiap bulan yang malah lebih besar
dari sebelumnya. Untuk biaya makan Boedi, bantuan finansial
juga diberikan oleh kakak ibunya, seorang dokter hewan yang
berdomisili di Yogyakarta. Dengan semua bantuan tersebut Boedi
bisa kembali melanjutkan sekolahnya. 49
Setelah itu keadaan berjalan normal kembali. Namun hanya
dalam hitungan tiga bulan keadaan menjadi genting tidak hanya
di lingkup MOSVIA, melainkan seluruh Hindia Belanda. Pada
tanggal 8 Desember pagi, Armada Kekaisaran Jepang menyerang
50
pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour Hawaii. Secara
bersamaan Jepang juga menyerang Hongkong dan Malaya.
Mengikuti jejak sekutunya Inggis dan Amerika, hanya dalam
hitungan jam Pemerintah Kerajaan Belanda mengumumkan
perang terhadap Jepang. Di Hindia Belanda sendiri proklamasi
perang dengan Jepang diumumkan oleh Gubernur Jenderal Jhr. A.
W. L. Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer. 51
Menghadapi ancaman invasi tentara Jepang pemerintah
Hindia Belanda memobilisasi masyarakat. Selain menyiapkan
tentara (KNIL) dan milisi, juga dibentuk Landwatchen (penjaga-
penjaga kota) yang beranggotakan masyarakat sipil dan bertugas
menjaga ketentraman saat invasi terjadi. Terutama kewajibannya
adalah menjaga jalan-jalan di permukiman Eropa (Kampung
49 Selain itu beberapa orang juga menawarkan bantuan bagi Boedi, namun ada
kalanya memuat persyaratan yang cukup berat juga yaitu setelah lulus ia harus mau
dinikahkan dengan anak perempuannya. Wawancara dengan Boedi Harsono tanggal
24 April 2009 di rumah, Jalan Musi 28, Jakarta.
50 Ricklefs. M. C., op.cit. hlm. Karena berada di zona waktu yang berbeda
kalender di Hawaii menunjuk tanggal 7 Desember 1941 saat diserang Jepang.
51 Onghokham, op.cit. hlm. 165.
33

