Page 79 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 79

Oloan Sitorus & Taufik N. Huda

            dan minimum luas tanah yang dapat dimiliki.
                Setelah melakukan beberapa perubahan dalam sistematika
            dan rumusan beberapa pasalnya, Rancangan UUPA PS diajukan
            oleh Menteri Agraria Soenarjo kepada Dewan Menteri pada tanggal
            14 Maret 1958. “Rancangan Soenarjo” disetujui oleh Dewan
            Menteri dalam sidangnya ke-94 pada tanggal 1 April 1958 dan
            kemudian diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat dengan
            Amanat Presiden tanggal 24 April 1958 No. 1307/HK. RUUPA
            Rancangan Soenarjo ini telah dibicarakan dalam sidang pleno DPR
            pada tingkat Pemandangan Umum babak pertama. Jawaban
            Pemerintah atas Pemandangan Umum babak pertama itu
            disampaikan oleh Menteri Soenarjo dalam Sidang Pleno DPR pada
            tanggal 16 Desember 1958. Guna melanjutkan pembahasannya,
            DPR memandang perlu mengumpulkan bahan-bahan yang lebih
            lengkap. Untuk itu, Panitia Permusyawaratan DPR membentuk
            suatu Panitia ad-hoc  yang diketuai Mr. A.M Tambunan. Seksi
            Agraria UGM yang diketuai oleh Prof. Notonagoro dan Ketua
            Mahkamah Agung Wirjono Prodjodikoro banyak memberikan
            bahan kepada Panitia ad-hoc tersebut. Namun, sejak itu pembi-
            caraan RUU UUPA dalam sidang pleno menjadi tertunda, hingga
            Rancangan Soenarjo tersebut ditarik kembali oleh Kabinet.
                Setelah Negara Kesatuan R.I. kembali ke UUD 1945 berda-
            sarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Rancangan Soenarjo yang
            dasar penyusunannya masih menggunakan UUD Sementara 1950
            ditarik kembali dengan Surat Pejabat Presiden tanggal 23 Mei 1960
            No. 1532/HK/1960. Lalu, dibentuk kembali RUU UUPA yang baru
            Rancangan Menteri Agraria Sadjarwo. Dalam menyusun “Ran-
            cangan Sadjarwo” ini, tidak dibentuk Panitia Khusus seperti dalam
            Rancangan Soenarjo. Pelaksanaan penyusunan RUUPA “Ran-
            cangan Sadjarwo” ini ditugaskan kepada pejabat-pejabat di ling-

            66
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84