Page 54 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 54

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        sebagai pembanding,  salah satunya  adalah kajian yang
                        cukup menarik dari Badan Koordinasi Survei dan Peme-
                        taan Nasional (Bakosurtanal) yang menghadirkan sejarah-
                        nya dalam rangka 40 tahun kelahirannya. Kajian ini lebih
                        informatif untuk memahami peran yang dimainkan oleh
                        lembaga  ini sejak  sebelum merdeka.  Enam era  dalam
                        penjelasan buku ini cukup informatif untuk dilihat dalam
                        kerangka perkembangan survei dan pemetaan. Setiap era
                        ditandai dengan hadirnya  kebijakan, penguatan kelem-
                        bagaan, dan  teknologi  sehingga  menandai pula  peran
                        yang dimainkan. Model kajian ini cukup sederhana dan
                        bisa digunakan untuk melihat lembaga agraria dengan
                        cara sebagaimana Bakosurtanal lakukan (Ikawati, Yuni,
                        and Setiawati, 2009).
                            Di luar kajian di atas, kami belum berhasil menemu-
                        kan kajian lain baik buku maupun jurnal yang membahas
                        Kementerian Agraria maupun Badan Pertanahan Nasional
                        secara utuh, yang menggambarkan secara kronologis dan
                        analisis terhadap produk kebijakannya. Akan tetapi, harus
                        diakui beberapa kajian di atas adalah ikhtiar para penulis
                        yang mencoba menuliskan kelembagaan agraria dengan
                        berbagai perspektif, yang keberadaannya saling meleng-
                        kapi satu dan lainnya. Hal yang sama juga niatan kajian
                        ini untuk menghadirkan sejarah kelembagaan secara lebih
                        luas dengan perspektif yang lebih luas pula.


                        D. Kerangka Konseptual

                            Studi ini ingin menjelaskan sejarah lembaga dengan
                        pendekatan historis yang meminjam konsep berpikir yang

                         18
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59