Page 11 - MODUL EVALUASI PBM
P. 11

langsung,  dan  dapat  dihindari  jawaban yang spekulatif, dan secara cepat dapat
                      diketahui  penguasaan  testee  (peserta  didik).  Hanya  menggunakan  tes  lisan

                      membutuhkan waktu yang lebih lama, dan tidak dapat dihindari terjadinya subjektivitas
                      tester (pendidik/penguji), selain itu testee kurang leluasa dalam mengemukakan

                      pendapatnya. Untuk menghindari terjadinya subyektifitas maka perlu diperhatikan dalam

                      pelaksanaan tes lisan tersebut yaitu :


                      1)  Persiapkan instrumen (tes) tersebut beserta kunci jawabannya.
                      2)  Segera  laksanakan  scoring  pada  setiap  jawaban  testee,  dengan  memperhatikan

                          kelengkapan  jawaban,  kelancaran    dalam  mengemukakan  jawaban  dan  kebenaran

                          jawaban serta kemampuan dalam mempertahankan pendapat atau jawabannya
                      3)  Selanjutnya  diukur  berapa  persen  (%),  pertanyaan-pertanyaan  yang  sudah  dijawab

                          dengan benar oleh testee.
                      4)  Guru tetap fokus untuk mempertahankan situasi evaluasi dalam pelaksanaan tes lisan

                          dari awal pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan tes tersebut.


                   b.  Tes Perbuatan

                      Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang menuntut respon atau jawaban peserta didik
                      dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan dan  testee (peserta didik) diminta untuk

                      melakukan  kegiatan  khusus  di  bawah  pengawasan  testeer  (pendidik  /penguji)  yang
                      mengobservasi  atau  mengamati  penampilan  atau  kemampuan  testee  dalam

                      mempraktikannya.  Tes  perbuatan  mengarah  pada  penilaian  penampilan  (Performance

                      Assesment),  proyek  yang  dikerjakan  (Project  Asessment),  dan  produk  yang  dihasilkan
                      (Product Assessment).

                            Dan  testeer  (pendidik/penguji) melakukan proses pengukuran dan penilaian serta
                      memutuskan dari kualitas kemampuan siswa dari hasil belajarnya. Dalam hal ini dapat

                      dicontohkan testee diminta mempraktikan bagaimana melaksanakan  sholat dengan baik
                      dan benar, contoh lain dari tes perbuatan yaitu seperti : tayamum, berwudhu, membaca al-

                      Qur’an

                            Hanya dengan melaksanakan tes perbuatan membutuhkan waktu yang lama, energi
                      (tenaga) dan biaya yang lebih besar / banyak, serta sarana-prasarana yang memadai, jika

                      semua tersebut tidak dipenuhi maka pelaksanaan tes perbuatan tidak dapat berjalan dengan

                      baik. Selain itu perhatikan pula instrumen yang digunakan untuk mengukur / menilai siswa


                                                                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16