Page 14 - MODUL EVALUASI PBM
P. 14
(criterion reference test). Artinya, setelah memperoleh skor mentah dari setiap peserta didik,
maka langkah selanjutnya adalah mengubah skor mentah menjadi nilai dengan menggunakan
acuan:
a. Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian acuan patokan dalam penentuan nilai menggunakan standar mutlak atau
standar absolut atau mengacu pada kriterium atau patokan, berarti jika menggunakan acuan
tersebut maka anda harus membandingkan hasil yang diperoleh peserta didik dengan sebuah
patokan atau kriteria yang secara absolut atau mutlak telah ditetapkan oleh guru.
Hasil penilaian peserta didik, baik formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan
hasil peserta didik lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang
diputuskan yaitu dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau
kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. Penilaian acuan patokan sangat
bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar, sebab peserta didik diusahakan
untuk mencapai standar yang telah ditentukan, dan hasil belajar peserta didik dapat diketahui
derajat pencapaiannya, contoh penilaian berdasarkan acuan patokan.
Contoh
Diketahui :
Skor mentah 60 dan skor maksimum ideal adalah 120
Nilai = Skor Mentah X 100
Skor Max Ideal
Nilai = 60 x 100
120
= 50
Sebagai contoh penilaian tes hasil belajar mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan acuan
kriterium (PAP), siswa Andri mendapat nilai 80 yang di deperoleh dari hasil perhitungan:
Nilai = Sekor Mentah x 100
Sekor Maksimum Ideal
= 40 x 100
50
= 80
13