Page 23 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI APRIL 2024
P. 23

MUSLIMAH,   syair adalah media utama penye-
            baran berita di zaman Rasulullah,
            Muhammad
                          .
 IBU YANG   buzzer atau pekerja  media saat
               Maka penyair adalah ibarat
            ini. Semakin piawai seseorang
 MILITAN    bersyair,  makin  tinggi  bayaran-
            nya, karena kata-katanya dapat
            digunakan  menaikkan  rating  se-
            seorang dengan pujian ataupun
            menjatuhkan lawan.
               Di mana letak militansi Al-Khan-
            sa?
               Sejak ia memeluk Islam, ia men-
            jadikan syair sebagai alat untuk    malukan nenek  moyang kalian,
            membangkitkan semangat orang        dan  tak  pernah  pula  menyamar-
            di sekelilingnya  agar setia  mem-  kan nasab kalian.
            bela Islam dan selalu bertahan         ………………..
            dalam    jihad  mempertahankan         Ketahuilah, negeri yang kekal
            kemuliaan Islam.                    itu lebih baik dari tempat yang
               Semangat     untuk    membe-     fana ini…..
            la agama Allah      ini ia tanam-      Andaikata  esok  kalian  masih
            kan ke pada anak-anaknya, yang      diberi kesehatan oleh Allah, maka
            seluruhnya laki-laki.  Al-Khansa    perangilah musuh kalian dengan
            hadir dalam perang Qadisiyah,       gagah berani, mintalah kemenan-
            perang melawan pasukan Rustum       gan kepada Allah atas musuh-mu-
            Farrokhzad, kekaisaran Sasani-      suh-Nya.”
            yah, Persia, bersama keempat pu-       Inilah  sosok  teladan  seorang
            tranya.                             Muslimah, ibu yang militan. Ia men-
               Pesan yang penuh gelora          jadi teladan dalam memegang
            menggambarkan militansi ting-       teguh agamanya dan menana-
            gi. Wanita mulia ini memberi pe-    mkan kecintaan pada Allah, Ra-
            san anaknya di malam sebelum        sul, dan  jihad fi sabilillah kepada
            perang dimulai.                     anak-anaknya.
               “Anak-anakku, kalian memeluk        Ia  telah  mengasuh,  mendidik
            Islam  dengan  penuh  ketaatan      anak-anaknya dengan kesetiaan
            dan hijrah dengan penuh ker-        pada suaminya, tanpa mengk-
            elaan. Demi Allah, yang tidak ada   hianatinya, menanamkan sifat be-
            sesembahan yang hak kecuali         rani dan mental pejuang yang siap
            Dia, sungguh kalian terlahir dari   berkorban, bahkan melatih mereka
            ibu yang sama. Aku tidak pernah     berkuda dan memanggul senjata.
            mengkhianati ayah kalian. Tak          Semuanya ia peruntukkan un-
            pernah mempermalukan paman          tuk Islam, tiada lainnya.  Radhiyal-
            kalian.  Tak  pernah  memper-       lahu’anhaa wa arhdhahaa.*





                                                         Ramadhan 1445/April 2024 | MULIA  19
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28