Page 7 - buku RUKUN IMAN
P. 7
yang terbagi-bagi. Tetapi dihadapan mereka
hanya ada suatu gambaran yang jelas bahwa al-
Illah mereka disebut dengan kalimat “Allah”,
kepadanya mereka mengadu, berlindung dan
mendekatkan diri, memohon serta meminta
pertolongan (syafaat). Walaupun di samping
Allah, merekapun mengambil Illah-Illah yang
lain. maka bagi siapa saja yang masih memilih
atau mempercayai Ilah selain Allah, disebutlah
ia sebagai kaum jahiliah (Q.S. al-Nahl (14):51;
Q.S. al-An’am (6):80, 137; Q.S. Hud (11):54;
Q.S. al-Taubah (9):31; Q.S. al-Furqan (27):43;
Q.S. al-Syura (42):21.
4) Dalam Q.S. al-An’am (6):23, jelas bahwa orang
yang mengikuti kehendak hawa nafsunya berarti
diperbudak dan menjadi hambanya. Sedangkan
dalam Q.S. al-Syura (42):21 juga menerangkan
arti musyrik karena syuraka mempunyai
kedudukan sebagai al-Ilah mereka. Musyrik
tidak hanya berlaku di dalam penyekutuan
Tuhan dengan benda-benda lainnya, tetapi
termasuk juga siapa yang mempunyai
kepercayaan dan mematuhi undang-undang,
hukum, ajaran manusia yang bukan undang-
undang, hukum atau ajaran Tuhan, atau yang
tidak bersumber dari syariat ajaran agamanya.
3. Al-Rabb
Menurut penelitian, kata بر berakar kata dengan
huruf ر dan ب ganda (ببر) yang bermak na memelihara
Aqidah Akhlak 17