Page 45 - E-Modul (3)_Neat
P. 45

2. PENANGANAN LIMBAH



             A. Limbah Cair
                     Pernahkah anda melihat limbah cair di sekitar sekitar rumah atau sekolah

             anda? Tahukah anda, limbah cair domestik ada yang berbahaya, ada pula yang
             tidak berbahaya. Limbah cair yang tidak berbahaya, misalnya air bekas cucian
             beras dan sayuran, dapat dimanfaatkan untuk menyirami tanaman. Sedangkan

             limbah cair berbahaya yaitu tinja manusia. Menurut Irnangtyas dan Sagita (2022)
             penanganan limbah tinja manusia dapat dilakukan melalui metode berikut.



             1) Cubluk
             ............Lubang  yang  diberi  dinding  tidak  kedap  air  di  bagian  atasnya  dan
             dilengkapi  dengan  tutup.  Limbah  dari  jamban  langsung  dialirkan  ke  dalam

             cubluk.  Jika  cubluk  sudah  penuh,  limbah  dialirkan  ke  cubluk  lain.  Cubluk
             sebaiknya dibuat dengan jarak 15 m dari galian sumur agar limbah dari cubluk
             tidak mencemari air sumur.



             2) Tangki Septik Konvensional
             ............Bak kedap air yang dilengkapi dengan pipa ventilasi dan lubang kontrol.

             Limbah cair disimpan selama minimal satu hari di dalam tangki septik, kemudian
             dialirkan  ke  sumur  resapan.  Partikel  padatan  dalam  limbah  akan  mengendap

             dan membentuk lumpur tinja. Di atas tangki septik, diberi lubang pemeriksaan
             yang berfungsi sebagai lubang penyedot tinja.


             3) Tangki septik biofilter (up-flow filter)

             ............Terdiri atas bak pengendap, ruangan yang berisi media filter (batu pecah,
             batu apung, ijuk, dan kerikil), dan ruang resapan (berisi kerikil, pasir, dan ijuk).

             Bak pengendap berfungsi mengendapkan partikel padatan menjadi lumpur tinja.
             Air luapan dari bak pengendap dialirkan ke ruang yang berisi media filter. Pada
             permukaan media filter, tumbuh lapisan tipis mikroorganisme (bakteri anaerob)

             yang akan menguraikan bahan organik dalam limbah cair tersebut (Irnangtyas &
             Sagita, 2022).











       E-Modul Perubahan Lingkungan SMA/MA Kelas X                                                           39
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50