Page 13 - Materi Modul Belajar Fonologi Klasifikasi Bunyi Bahasa Indonesia
P. 13

fungsinya untuk membedakan arti (Verhaar, 1982:12; Marsono, 1989:1). Maka
                       dapat dikatakan bahwa fonetik mempelajari bunyi-bunyi bahasa tanpa melihat

                       fungsi bunyi-bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa. Sedangkan

                       fonemik mempelajari bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi
                       bunyi-bunyi tersebut sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa.

                              Jika dilihat dari perbedaan fonetik dan fonem, titik fokusnya tertuju pada
                       objek kajiannya. Menurut Setyaningsih dan Rahardi (2014:28), fonetik

                       merupakan ilmu bunyi atau fon, sedangkan fonemik adalah ilmu tentang fonem”.

                       Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa fonetik memiliki objek kajian
                       terkait bunyi atau fon, sedangkan fonem memiliki objek kajian tentang fonem.

                       Misalnya dalam kajian fonetik terdapat sebuah kasus, bunyi dari kata [babi],
                       ternyata memiliki kesamaan pelafalan ketika menyebutkan kata [papi]. Jika

                       dianalisis, keduanya memiliki bunyi blabial yaitu pada fonem /b/ dan /p/. Dari
                       contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa bunyi atau fon yang dihasilkan

                       memiliki keterkaitan dengan munculnya fonem di dalam sebuah kata yang

                       memiliki bunyi blabial. Oleh sebab itu, dalam satu kasus, fonetik juga dapat
                       melihat bunyi atau fon di dalamnya, sedangkan fonemik lebih mengutamakan

                       terhadap pembedaan makna. Dalam kajian fonemik, fonem menjadi objek
                       kajiannya. Misalnya terdapat sebuah kata [pepaya] dan [toko]. jika dilihat secara

                       fonetik bunyi yang dihasilkan adalah bunyi [p] dan [o]. sedangkan jika dilihat

                       secara fonemik, fonem yang dihasilkan adalah /p/ dan /o/. Untuk lebih jelas,
                       silahkan anda pahami cuplikan video berikut ini.









                       Fonetik dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
                       1.  Fonetik artikulatoris (fonetik organis, fonetik fisiologis),

                               Fonetik artikulatoris atau organis adalah kajian fonetik yang mengkaji
                       bagaimana bunyi-bunyi bahasa dihasilkan dengan alat-alat (atau “organ’) bicara

                       (organs of speech). Dengan kata lain, fonetik artikulatoris lebih mengutamakan
                       kajiannya terhadap alat artikulasi manusia yang mengartikulasikan tuturan atau

                       ujaran yang dihasilkan. Setiap organ manusia tentunya memiliki fungsi tersendiri

                       dalam menghasilkan tuturan dan ujaran. Menurut Setyaningsih dan Rahardi
                       (2014:5), di sebut sebagai fonetik organis karena fonetik ini berkenan dengan



                   5   FONOLOGI ( KLASIFIKASI BUNYI BAHASA INDONESIA)
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18