Page 35 - Materi Modul Belajar Fonologi Klasifikasi Bunyi Bahasa Indonesia
P. 35
Dalam pembelajaran fonologi tentunya kita akan menemukan informasi
berupa bunyi vokal dan bunyi konsonan. Kedua bunyi tersebut ternyata dapat
diklasifikasikan berdasar panjang pendeknya bunyi yang dihasilkan. Menurut
Setyaningsih dan Rahardi (2014:63), “yang menjadi parameter untuk mengatakan
panjang pendek itu adalah lamanya durasinya atau kuantitasnya. Penjelasan
tersebut juga didukung oleh pendapat Alfin dan Rosyidi (2019:30), yang
mengemukakan bahwa bunyi panjang dibedakan dari bunyi pendek berdasarkan
lamanya bunyi tersebut diucapkan atau diartikulasikan.
Misalnya bunyi vokal [a] dan [u] yang tergolong ke dalam bunyi panjang
pada penggalan puisi “aku” karya Chairil Anwar. “Luka dan bisa kubawa
berlari-berlari hingga hilang pedih peri” (Romadecade 2020). Dari penggalan
puisi tersebut, terdapat bunyi [a] dan [i] pada kata ‘luka’, ‘kubawa’, berlari, ‘bisa’,
‘hingga’, dan ‘peri’. Bunyi yang dihasilkan dari kata tersebut memiliki durasi
pelafalan atau penekanan pada bunyi [a] dan [i] yang cukup lama, sehingga dapat
dikatakan bahwa dari contoh tersebut termasuk golongan bunyi panjang. Bunyi
pendek dapat ditemukan pada bunyi konsonan blabial seperti pada bunyi [b] dan
[p], pada kata ‘buah’ dan ’pepaya’. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua
bunyi tersebut dilafalkan secara wajar, dengan penekanan yang memiliki durasi
pendek.
Bunyi Panjang Bunyi Pendek
[a] [p]
[u] [b]
[i]
27 FONOLOGI ( KLASIFIKASI BUNYI BAHASA INDONESIA)