Page 62 - MODUL PELATIHAN PPI DASAR (Uji Coba)docx
P. 62
a. Tujuan pemberian antibiotika profilaksis pada kasus pembedahan:
1) Menurunkan dan mencegah kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO).
2) Menurunkan mordibitas dan mortalitas pasca operasi.
3) Menghambat munculnya flora normal resisten antibiotika.
4) Meminimalkan biaya pelayanan kesehatan.
b. Indikasi penggunaan antibiotika profilaksis ditentukan berdasarkan kelas
operasi,yaitu operasi bersih dan bersih kontaminasi.
c. Dasar pemilihan jenis antibiotika untuk tujuan profilaksis:
1) Sesuai dengan sensitivitas dan pola bakteri patogen terbanyak pada kasus
bersangkutan (EMPIRIS).
2) Spektrum sempit untuk mengurangi risiko resistensi bakteri.
3) Toksisitas rendah.
4) Tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap pemberian obat anestesi.
5) Bersifat bakterisidal.
6) Harga terjangkau.
Gunakan cephalosporin generasi I-II untuk profilaksis bedah. Pada kasus
tertentu yang dicurigai melibatkan bakteri anaerob dapat ditambahkan
metronidazole
Tidak dianjurkan menggunakan cephalosporin generasi III-IV, golongan
carbapenem, dan golongan quinolone untuk profilaksis bedah.
d. Rute pemberian
1) Antibiotika profilaksis diberikan secara intravena.
2) Untuk menghindari risiko yang tidak diharapkan dianjurkan pemberian antibiotika
intravena drip.
e. Waktu pemberian
Antibiotika profilaksis diberikan ≤ 30 – makismal 60 menit sebelum insisi kulit.
f. Dosis pemberian
Untuk menjamin kadar puncak yang tinggi serta dapat berdifusi dalam jaringan
dengan baik, maka diperlukan antibiotika dengan dosis yang cukup tinggi. Pada
jaringan target operasi kadar antibiotika harus mencapai kadar hambat minimal 2 kali
kadar terapi.
Modul Pelatihan PPI Dasar| RSUD Prambanan 57

